MUDANESIA - Setelah persyaratan terbaru mengenai kebijakan privasi aplikasi perpesanan WhatsApp ramai dibicarakan di media sosial, kini aplikasi pesan instan Telegram dan Signal dilaporkan mengalami peningkatan penggunaan secara tiba-tiba.
Pada Rabu 6 Januari lalu, WhatsApp dengan menggunakan teknologi enkripsi Signal, mengeluarkan persyaratan baru.
WhatsApp meminta pengguna untuk menyetujui pemilik platform layanan perpesanan itu, Facebook, beserta anak perusahaannya mengumpulkan data pengguna, termasuk nomor telepon dan lokasi mereka.
Baca Juga: Namanya Ada di Daftar Penerima Vaksin Covid-19, BCL: Kalau Disuruh, ya, Siap Saja
Merespons itu, sejumlah aktivis privasi mempertanyakan langkah "terima pengambilan data atau keluar" di Twitter.
Lebih jauh, pengguna WhatsApp disarankan untuk beralih ke aplikasi perpesanan lain, seperti Telegram dan Signal lantaran dinilai lebih aman.
Mengutip Reuters pada Sabtu, 9 Januari 2021, peralihan dari WhatsApp ke Signal dan Telegram pun semakin ramai.
Baca Juga: Habib Rizieq Dikabarkan Meninggal Dunia karena Covid-19 di Tahanan, Begini Faktanya
Popularitas Signal semakin melambung setelah Elon Musk menyatakan dukungan. Selain Elon Musk, bos Twitter, Jack Dorsey juga menyatakan dukungan yang sama seperti Elon Musk.