Ini Fakta Sesar Lembang yang Berpotensi Munculkan Gempa Skala Magnitudo 6,5-7

- 26 Januari 2021, 05:00 WIB
Gunung Batu yang berada di Desa Langensari, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, merupakan titik bertemunya Sesar Lembang dari segmen barat dan segmen timur yang berpotensi menimbulkan gempa kisaran 7 magnitudo.
Gunung Batu yang berada di Desa Langensari, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, merupakan titik bertemunya Sesar Lembang dari segmen barat dan segmen timur yang berpotensi menimbulkan gempa kisaran 7 magnitudo. /Raden Bagja/Mudanesia.Pikiran-Rakyat.com

 

MUDANESIA – Masyarakat diingatkan kembali dengan keberadaan Sesar Lembang yang saat ini tengah “tidur” dan bisa bergerak sewaktu-waktu yang menimbulkan gempa dengan skala 6,5 hingga 7 magnitudo. Kekuatan gempa yang ditimbulkan akan berdampak terhadap wilayah yang berada di Bandung Raya.

Wilayah yang terkena dampak dari bergeraknya Sesar Lembang meliputi wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kota Bandung. Bahkan dari hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer dari wilayah Lembang hingga Padalarang bisa menghasilkan gempa bumi dengan skala 6,5 hingga 7 magnitudo.

Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh kalangan peneliti terkait keberadaan Sesar Lembang tersebut. Namun hingga saat ini belum satu pun dari peneliti yang dapat memastikan kapan dan waktunya sesar tersebut akan bergerak.

Baca Juga: Wisata Garut Dibuka Kembali, Sanksi Bagi Pelanggar Masih Tunggu Surat Edaran Bupati

Sosialisasi dan mitigasi kebencanaan sudah seharusnya dilakukan pemerintah daerah dan Pemprov Jawa Barat. Hal itu sebagai upaya dalam meminimalisir dampak yang disebabkan gempa akibat pergerakan Sesar Lembang.

Pasalnya, sampai saat ini belum semua masyarakat tahu dan paham akan keberadaan Sesar Lembang. Bahkan tidak sedikit bangunan yang berdiri tepat di atas jalur Sesar Lembang, baik pemukiman, perkantoran maupun fasilitas lainnya.

Kepala Pelakasana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Duddy Prabowo menyatakan, BPBD telah menyusun dokumen Rencana dan Konsep (Renkon) yang difasilitasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Tambah 9.994 Orang yang Positif, Indonesia Menuju 1 Juta Kasus Covid-19

Dokumen tersebut berisikan skenario yang harus dilakukan ketika gempa akibat Sesar Lembang terjadi. Selain itu, BPBD juga sudah menganjurkan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Sesar Lembang agar membangun rumah yang struktur bangunannya kuat atau tahan gempa.

Berdasarkan pemetaan, diperkirakan ada lima kecamatan yang paling terdampak gempa Sesar Lembang, mulai dari Kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua, Ngamprah dan Padalarang.

Sebagai bahan pengetahuan terkait keberadaan Sesar Lembang, MUDANESIA telah merangkum dari berbagai sumber berikut ini:

Baca Juga: Kurangi Risiko Persebaran ke Manusia, Hewan Peliharaan Perlu Divaksin Covid-19

- Sesar Lembang terbentang sepanjang 29 kilometer yang terbagi dalam beberapa        segmen/potongan.

- Sesar Lembang merupakan sesar aktif dengan periode 500 tahun.

- Jalur Sesar Lembang melewati Padalarang, Ngamprah, Cisarua, Parongpong, Lembang, Gunung Batu Lembang, Maribaya dan hilang di Palintang. Ujung Timur di Cilengkrang.

- Segmen Timur terbentuk paling awal sejak 200.000 tahun lalu dan Segmen Barat terbentuk sejak 27.000 tahun silam.

Baca Juga: Hanson Robotics Produksi Sophia Secara Massal, Selama Pandemi Penjualan Robot Layanan Profesional Melonjak

- Dua segmen barat dan segmen timur bertemu di Gunung Batu yang masuk wilayah Desa Langensari, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

- Kekuatan Gempa berbeda di tiap segmen berkisar 6,5 magnitudo hingga 7 magnitudo.

- Pergeseran batuan per tahun 1,95-3,45 milimeter dan dikategorikan pergerakan lambat.

- Tipe pergeseran antara lainsinistral (mengiri), pergeseran normal dan sebagian pergeseran naik (thrusting).***

 

 

 

Editor: Raden Bagja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah