Sesar Lembang Berada di Masa Akhir Siklus Gempa Buminya, Peneliti LIPI: Mulai Terjadi Pelepasan Energi

- 4 Februari 2021, 12:45 WIB
Ilustrasi sesar lembang*/lembangpedia.com
Ilustrasi sesar lembang*/lembangpedia.com /

MUDANESIA - Sesar Lembang merupakan sesar yang aktif. Hal itu dibuktikan adanya gempa Muril pada 2011 dengan dampak yang merusak.

Pusat Geoteknologi LIPI dan Pusgen menemukan bahwa pelepasan gempa besar terakhir sekitar tahun 1450-an. Siklus gempanya tercatat 170-670 tahun. 

Bahkan menyebutkan gempa-gempa kecil yang terjadi beberapa tahun belakang, menunjukkan bahwa sesar lembang telah berada di masa akhir siklus gempa buminya.

Baca Juga: Ramalan Sesar Lembang: Gempa Besar Bisa Terjadi Tahun 2100, Kota Bandung Paling Terdampak

Dua kejadian gempa bumi mikro dangkal di dua ujung Sesar Lembang mengindikasikan bahwa mulai terjadi pelepasan energy stress yang tersimpan.

Menurut peneliti LIPI dan Pusgen, Mudrik Daryono menyebutkan hasil penelitiannya di jalur Sesar Lembang menemukan adanya pergeseran Sungai Cimeta di Desa Pasirlangu, KM 5 Sesar Lembang.

"Kami menemukan sungai bergeser sejauh 120 meter. Setelah 8 KM dari suang, menerus memotong gawir di Cihideung. Di Gunungbatu bercabang terus menyatu lagi. Kemudian memotong di Maribaya dan menerus di Desa Cibodas. Di Batuloceng adanya bukit terangkat karena tektonik dan hilang di wilayah palintang," kata Mudrik dalam diskusi virtual BMKG, Kamis, 4 Februari 2021.

Baca Juga: Muncul Gempa Besar Akibat Sesar Lembang Tahun 1600, Kapan Terjadi Lagi? Simak Penjelasan BMKG

Dari penelitian, tercatat adanya pergeseran paling besar sejauh 460 meter. Sedangkan paling kecil, kata Mudrik sebagai adanya bukti gempa terbaru, terjadi pergeseran 7-2 M dengan kecepatan pergeseran 1,95-3,45 mm per tahun.

Halaman:

Editor: Raden Bagja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah