"Kalau ternyata penyebaran belum juga bisa ditekan, menurut kami ditunda dulu," katanya.
Saat ini lanjutnya, sudah banyak sekolah yang memberlakukan belajar tatap muka dengan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: Vitamin Beragam dalam Buah Mangga, Apa Sajakah Itu?
Sekolah sudah memberikan jaminan kepada pemerintah, dan orangtua bahwa protokol kesehatan yang dijalankan ketat.
Namun, keputusan akhir dari belajar tatap muka ini ada di tangan orangtua. Orangtua boleh mengizinkan anaknya mengikuti belajar tatap muka, dan boleh juga tidak mengizinkan.
"Ujung-ujungnya ada di tangan orangtua, mereka boleh memutuskan anak tatap muka atau tidak," katanya.
Sementara, mengenai pertimbangan zona atau level kewaspadaan tiap daerah, Dede Yusuf menyebut bisa dilihat dari zona per kecamatan.
Jika kecamatan tersebut masuk zona hijau, atau angka penyebaran coronanya menurun, maka boleh melakukan belajar tatap muka.
"Kalau di kecamatan tersebut tidak terjadi penyebaran atau menurun, bisa tatap muka. Tapi kalau kecamatan itu lagi tinggi-tingginya (penyebaran corona), kita tahan dulu," tandasnya.***(Rian Firmansyah/PRFMNews.com)