Ratusan Sekolah di Bandung Sudah Gelar PTM, Sekda: Kalau Ada Pelanggaran PTM Bisa Ditiadakan!

- 9 September 2021, 13:26 WIB
Ilustrasi  siswa di 330 sekolah di Kota Bandung sudah mengikuti PTM terbatas sejak Rabu, 8 September 2021./
Ilustrasi siswa di 330 sekolah di Kota Bandung sudah mengikuti PTM terbatas sejak Rabu, 8 September 2021./ /Pixabay

MUDANESIA - Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menegaskan bahwa pihaknya akan meniadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jika sekolah melanggar aturan.

Untuk diketahui, sejak kemarin, ada sebanyak 330 sekolah di Kota Bandung, Jawa Barat yang sudah menggelar PTM terbatas.

"Bagi sekolah yang sudah lolos verifikasi, kalau ada pelanggaran, PTM bisa ditiadakan kembali," kata Ema saat berkunjung ke SMP dan SMA PGII 1, seperti dilansir Mudanesia dari Pikiran Rakyat, Kamis, 9 September 2021.

Baca Juga: Terkuak Aksi Perdagangan Anak di Bawah Umur Asal Jawa Barat Jadi Pekerja Karaoke di Kota Tegal

Di sisi lain, Ema menyatakan, apabila pandemi Covid-19 di Kota Bandung semakin membaik, sistem pembelajaran akan mengarah pada PTM menyeluruh. Serta, jumlah sekolah yang melaksanakan PTM juga bisa bertambah.

Ia juga meminta agar Dinas Pendidikan Kota Bandung menegakkan aturan pelaksanaan PTM. Tugas yang sama juga ia minta kepada Satgas Covid-19. 

Ema memintanya untuk memantau perilaku siswa di sekolah dan mengingatkan siswa untuk disiplin dalam melaksanakan PTM terbatas.

"Kita harus jaga kondisi pandemi agar tetap baik. Jangan ada dulu siswa berkerumun. Kantin jangan dibuka," ucap Ema.

Baca Juga: Jadi Perbincangan Netizen, Ini Tato-tato yang Menghiasi Tubuh Mulus Amanda Manopo

Terkait vaksin anak, saat ini sudah tersedia untuk 600.000 anak.

Ia meminta pihak sekolah untuk mengidentifikasi siswa yang belum divaksin. Nantinya, vaksinasi ini akan berlangsung di sekolah masing-masing.


Sistem PTM Terbatas di SMA dan SMP PGII 1

Penerapan PTM terbatas berlangsung di SMA PGII 1. Di sekolah ini, siswa yang belajar langsung di sekolah hanya diikuti oleh maksimal 50 persen setiap kelas. Artinya, setiap kelas hanya diisi sebanyak 18 siswa.

Sedangkan siswa lainnya, kata Kepala SMA PGII 1 Tato Yuniarto tetap melaksanakan belajar di rumah dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga: Raih Kasus Korupsi Terbanyak, Ini Modus yang Dipakai Para Maling Uang Rakyat di Jawa Barat

Sistem ini bergulir. Di hari berikutnya, siswa yang semula belajar di rumah mendapat giliran belajar di sekolah.

PTM dan PJJ dilaksanakan secara serempak di waktu bersamaan. Waktu masuk dan pulang sekolah diatur untuk menghindari kerumunan siswa.

Misalnya, siswa kelas X masuk pukul 6.30 sedangkan siswa kelas XI masuk 45 menit setelahnya, diikuti siswa kelas XII pada 45 menit setelahnya.

Selain itu, siswa hanya berada di sekolah selama 2 jam dan mengikuti 2 mata pelajaran.

Baca Juga: Mengejutkan! KPK Sebut Kasus Maling Uang Rakyat Terbanyak Ada di Jawa Barat!

Siswa juga diberi waktu istirahat selama 30 menit di antara pergantian mata pelajaran. Waktu istirahat hanya diperbolehkan di dalam kelas. Maka, pihak sekolah meminta siswa untuk membawa bekal makanan masing-masing.

Dukungan orangtua juga muncul seiring makin banyaknya siswa yang telah divaksin. Dari 1.013 siswa, 80 persen di antaranya telah divaksin. Dan, seluruh guru telah divaksin.

Lain halnya dengan penerapan PTM di SMP PGII 1. Di jenjang SMP, siswa yang belajar di kelas sebanyak 35 persen dari kapasitas kelas.

Baca Juga: Anda Tak Bisa Bayar Cicilan Pada Leasing? Siap-siap, Debt Collector Sita Kendaraan Tanpa Proses Pengadilan!

Kepala SMP PGII 1 Irwan Andriawan mengatakan, PTM terbatas dilaksanakan bertahap.

Apabila kondisi pandemi makin membaik, siswa yang bisa belajar di kelas akan ditambah hingga 50 persen dari kapasitas kelas.

Sama seperti SMA, siswa SMP juga hanya 2 jam di sekolah. Kelas VII masuk pukul 7.00. Selang 30 menit, kelas VIII masuk, dan 30 menit selanjutnya kelas IX masuk.

Begitu pula waktu pulang diberi jeda 30 menit. Para siswa masih kaget dengan situasi PTM terbatas.***

Editor: Yenny Hardiyanti

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah