MUDANESIA - Bagi masyarakat yang belum menyelesaikan vaksin dosis 2, dimasukkan pada kategori sasaran drop out. Saat ini, setidaknya ada 20 juta warga Indonesia yang masuk kategori drop out.
Mengenai status vaksinasi COVID-19 warga Indonesia yang di-drop out, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menerangkan bahwa faktor penyebabnya adalah mereka yang tidak kunjung disuntik penuh dua dosis vaksin. Ia pun mengungkapkan alasan lainnya.
"Umumnya tidak (vaksin), enggan untuk mendapat vaksinasi karena merasa sudah sehat dan cukup mendapat 1 (dosis) vaksin," ungkap Nadia.
Baca Juga: Laporkan Korupsi Dana Desa, Bendahara Desa Citemu Malah Jadi Tersangka
Lebih lanjut, Nadia menuturkan bahwa faktor lainnya adalah ada warga yang pada vaksinasi COVID-19 pertama diketahui mengalami efek samping, sehingga enggan atau takut apabila harus divaksin lagi.
"Ada juga yang masih takut dengan efek samping," imbuhnya.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito pernah menyampaikan bahwa Jawa Barat menjadi provinsi terbanyak yang warganya belum divaksin dua dosis dalam rentang waktu 1-5 bulan. Ia mengimbau kepada seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mendukung warganya dalam rangka melakukan vaksinasi, khususnya dosis kedua, daripada drop out.
Baca Juga: Tingkat Kepatuhan Rendah, Pasar di Kota Bandung Jadi Sasaran Prioritas Pembagian Masker di 20 Titik
"Dimohon kepada seluruh kepala dinas kesehatan seluruh provinsi maupun di tingkat kabupaten kota untuk serius melakukan arahan pemerintah pusat," tutur Wiku dalam keterangannya.