MUDANESIA - Pengujian DNA merupakan suatu teknik biologi molekular yang dipakai kepada kebutuhan pengujian forensik terhadap materi uji berdasarkan profil DNA-nya.
Teknik ini dikenal pula sbg penyidikan DNA, penyidikjarian genetik (genetic fingerprinting, sering disingkat sidik jari DNA), DNA profiling, atau semacamnya.
Tapi tahukah Anda Mudanetizen, teknik uji DNA ini malah ditemukan tanpa sengaja oleh Alec Jeffreys. Siapakah dia? Simak ulasannya di artikel ini, ya!
Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah BIMA Hari Minggu 6 Maret 2022
Alec John Jeffreys, seorang ahli genetika dari Inggris, dilahirkan pada tanggal 9 Januari 1950 di Oxfordshire, Inggris. Ia berasal dari keluarga kelas menengah yang memiliki satu orang kakak dan satu orang adik.
Enam tahun pertamanya ia habiskan di Oxford sampai dengan tahun 1956, kemudian keluarganya pindah ke Luton. Sejak kecil Jeffreys menunjukkan minat yang besar terhadap biokimia.
Sikapnya ini dianggap sebagai sifat yang diwariskan dari kakek dan ayahnya yang kala itu keduanya pun telah memegang sejumlah hak paten dari beberapa produk.
Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah BATAM Hari Minggu 6 Maret 2022
Saat usianya 8 tahun, Jeffreys diberi ayahnya satu set peralatan kimia yang besar, yang disempurnakan beberapa tahun kemudian dengan tambahan paket bahan-bahan kimia termasuk sebotol asam sulfat pekat yang kala itu pembeliannya di apotek masih bebas, belum diatur seperti sekarang.