Putra Hayao Miyazaki Beri Kebebasan Anaknya Buat Film Animasi 3D, Goro: Sadari Risiko Mengecewakan

26 Januari 2021, 15:00 WIB
Goro /Tangkapan layar Youtube Akasa/

MUDANESIA - Studio Ghibli adalah sebuah studio film animasi yang berbasis di Koganei, Tokyo, Jepang.

Film-film anime dari Studi Ghibli mengandung unsur-unsur provokatif, imajinatif, emosional, dan telah mendapatkan pujian yang luas dari seluruh dunia.

Studio Ghibli memutuskan untuk membuat film animasi 3D di bawah bimbingan putra pendiri mereka, Hayao Miyazaki, Goro.

Baca Juga: Selang Dua Hari, Donna Agnesia Kini Dinyatakan Negatif Covid-19, Stay Positive Jadi Kuncinya

Kecintaannya yang sama pada dunia fantasi. Goro keluar dari bayang-bayang ayahnya lewat film Earwig and the Witch yang akan tayang secara daring dalam rangkaian Festival Film Fantasi Gerardmer, Rabu 27 Januari 2021.

Digambarkan seperti "enggan" untuk mengikuti karir ayahnya, Goro awalnya bekerja sebagai penata taman selama bertahun-tahun sebelum memasuki bisnis film.

Ia menyutradarai berbagai film anime seperti Tales from Earthsea (2006), From Up on Poppy Hill (2011), dan Earwig and the Witch (2020).

Baca Juga: Rizieq Shihab Dikabarkan Sesak Napas dan Sakit Lambung dalam Tahanan, Polisi: Itu Bohong, MRS Sehat Walafiat

Berkisah tentang anak perempuan yatim piatu yang diadopsi oleh seorang penyihir dan berteman dengan seekor kucing hitam.

Film itu masih memiliki rasa Miyazaki. Namun, para penggemar karya Hayao Miyazaki seperti My Neighbour Totoro dan Howl's Moving Castle akan terkejut dengan efek 3D yang ditampilkan

Bagi studio yang terkenal dengan keharmonisan tampilannya, loncatan ke 3D adalah pertaruhan.

Baca Juga: Dijuluki Keluarga Poligami Terbesar di Kanada, Merlin Punya 150 Saudara, Tak Mau Lagi Bicara dengan Ayahnya

"Aku Goro, yang menyadari risiko membuat kecewa para penggemar Ghibli yang telah setia selama lebih dari 30 tahun,".

Meski begitu, Goro mengaku ayahnya memberi dirinya kebebasan untuk berkreasi.

"Dia jarang berkomentar selama proses produksi," ujar Goro.

Baca Juga: Akhiri Kontrak dengan Arsenal, Sokratis Pulang Kampung ke Yunani untuk Berkostum Olympiakos Piraeus

Ayah Goro datang secara rutin untuk mengecek namun perbedaan teknologi dari film animasi tradisional membuatnya tidak punya referensi.

Memasuki kancah 3D berarti Ghibli akan berkompetisi langsung dengan studio animasi Amerika Serikat yang memiliki teknis lebih baik dan finansial lebih kuat.

"Anda bisa mendeskripsikan produksi AS sebagai mobil listrik Tesla. Adapun kami baru membuat sepeda listrik untuk berkeliling kota," aku Goro.***

Editor: Sofia Khansa

Tags

Terkini

Terpopuler