Mengenal Ahmad Mufid Sururi, Perajin Kertas Daluang dari Pohon Saeh, yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

- 7 Februari 2021, 12:48 WIB
Perajin daluang, Ahmad Mufid Sururi
Perajin daluang, Ahmad Mufid Sururi /Disdik Jabar

MUDANESIA - Daluang adalah kertas khas Indonesia yang terbuat dari kulit kayu pohon paper mulberry (Broussonetia Papyrifera Vent), yang dalam bahasa Sunda dikenal sebagai pohon saeh.

Daluang dibuat dengan cara ditempa. Daluang telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemdikbud pada 2014, yang difungsikan juga sebagai kertas untuk wayang beber.

Seniman sekaligus perajin daluang, Ahmad Mufid Sururi menjelaskan, pembuatan kertas daluang bisa dibilang sempat mati. Tak banyak orang yang mengetahui jenis kertas tersebut.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada Pekerja Penting buat Pulihkan Ekonomi Nasional, Kenapa Tak Masuk APBN 2021?

Dari sanalah Ahmad Mufid Sururi memosisikan diri bukan hanya sebagai perajin daluang, tapi juga merawat ingatan bangsa bahwa daluang adalah peninggalan bersejarah Indonesia. 

Dia mengaku perkenalannya dengan daluang terjadi pada 2006. Saat itu tidak banyak orang yang membuat daluang, bahkan yang tahu daluang juga sedikit sekali.

"Akhirnya, saya menjerumuskan diri ke daluang," kata Ahmad Mufid Sururi di galerinya, Jalan Koperasi Raya Ujung Berung, Kota Bandung, seperti dikutip Mudanesia dari laman Disdik Jabar, Minggu 7 Februari 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, Minggu 7 Februari 2021, Sagitarius, Capricorn, Aquarius: Introspeksi dan Evaluasi!

Untuk merawat warisan budaya tersebut, Ahmad Mufid Sururi tak hanya cukup memproduksi daluang, juga fokus pada literasi, eksplorasi, kolaborasi, dan edukasi seputar daluang. 

Halaman:

Editor: Setiono

Sumber: Disdik Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x