Jalani Profesi Berbahaya di Afganistan, Anisa Shaheed Ambil Rute Berbeda Tiap Harinya untuk Liputan

- 16 Agustus 2021, 15:23 WIB
Anisa Shaheed jurnalis perempuan di Afganistan yang berjuang menyampaikan cerita yang tak diungkapkan
Anisa Shaheed jurnalis perempuan di Afganistan yang berjuang menyampaikan cerita yang tak diungkapkan /Tangkapan layar kanal YouTube BBC News/

MUDANESIA - Ini kisah perjuangan jurnalis perempuan di Afganistan, Anisa Shaheed yang bertekad tidak akan pernah menyerah terhadap Taliban.

Anisa diganjar penghargaan "Journalist of the Year" oleh Afganistan's Free Speech Hub pada April 2021.

Anisa sadar betul sebagai jurnalis yang bekerja di lingkungan yang sebagian besar laki-laki itu, ia akan menghadapi banyak rintangan.

Baca Juga: Jadi Prioritas, Presiden Jokowi: Pemerintah Siapkan Anggaran Pendidikan 2022 Rp541,7 Triliun Pada RAPBN 2022

Tapi isu terbesar yang dihadapi Anisa saat menjadi jurnalis, adalah persoalan keamanan.

Dikatakan Anisa, lusinan jurnalis di Afganistan tewas sejak 2001. Tapi itu tidak menghalangi Anisa untuk menyampaikan kebenaran di Afganistan.

Masa kecil Anisa memimpikan mendapatkan pendidikan tinggi. Karena aturan Taliban membatasi peran perempuan. Ia akhirnya mendapatkannya di Universitas Kabul.

Baca Juga: Rugi Hampir Rp1 Juta, Supir Truk Kontainer di Pasar Induk Caringin Kena Pungli di Banyak Pintu

Orang tua Anisa berharap ia akan menjadi guru. Namun, pilihan Anisa malah menjadi jurnalis.

Halaman:

Editor: Sofia Khansa

Sumber: BBC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x