MUDANESIA - Pada umumnya, tidak ada orang yang ingin sendirian terus-menerus selama hidupnya.
Akan tetapi, bagi sebagian lagi, kesendirian ini dapat memicu perasaan takut, cemas, dan panik yang berlebihan. Secara khusus, orang dengan kondisi demikian disebut anuptaphobia.
Apakah Anda salah satu orang yang punya perasaan di atas? Apa sih penyebabnya? Simak ulasannya di sini.
Dikutip dalam psych times, seseorang dengan anuptaphobia mungkin secara tidak rasional takut bahwa mereka akan melajang selama sisa hidupnya.
Bisa juga, mereka memiliki rasa takut akan mati dalam keadaan tua dan sendirian. Ketakutan seperti itu sangat tidak masuk akal dan juga tidak berhubungan dengan kenyataan.
Pada dasarnya, tidak ada yang bisa memprediksi masa depan. Seseorang dengan anuptaphobia juga dapat bertahan menjalani hubungan yang melelahkan secara terus-menerus.
Mereka cenderung memilih bertahan menjalin hubungan yang buruk atau tidak sehat, alih-alih harus sendirian.
Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog, sama seperti fobia lainnya, belum dapat dipastikan penyebab dari fobia melajang ini.
“Tapi, faktor penyebabnya bisa disebabkan oleh trauma masa lalu yang berhubungan dengan kejadian ditinggal oleh orang yang penting atau disayang,” kata Ikhsan.
Baca Juga: Lagi, Keponakan Ashanty Terjaring Razia Narkoba, Millen Cyrus Kedapatan Positif Benzo
Genetika dan lingkungan juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan mental ini.
Seseorang dengan riwayat keluarga penyakit mental, terutama gangguan kecemasan dan fobia, lebih berisiko mengembangkan gangguan anuptaphobia.
Sementara itu, faktor lingkungan, seperti diejek saat masih kecil atau diasingkan oleh teman sebaya, juga dapat memicu masalah kesehatan mental ini di masa depan.
Baca Juga: Calon Pelamar Seleksi PPPK 2021, Kenali 3 Situs Ini agar Tidak Keliru Saat Mendaftar
Dikutip dalam Hellogiggles, ada beberapa tanda bahwa Anda mengalami anuptaphobia, berikut di antaranya:
1. Anda Selalu Menjalin Hubungan
Saat seorang anuptaphobia baru saja putus, mereka akan cenderung langsung mencari pasangan pengganti daripada membiarkan diri mereka “sembuh”.
2. Anda Tidak Memilih Pasangan dengan Bijak
Dalam hubungan, seseorang cenderung membela pasangannya, apalagi ketika dalam suatu hubungan yang baru.
Namun, seseorang anuptaphobia biasanya akan tetap membenarkan pasangan, meski itu sesuatu yang salah.
Orang dengan anuptaphobia akan memilih menjalani hubungan dengan orang yang tidak tepat, dibandingkan harus menjadi single.
Baca Juga: Layanan SIM Keliling Polres Cimahi Besok, 1 Maret 2021, Simak Jadwal, Syarat, dan Biaya Perpanjangan
3. Tetap Bertahan dalam Hubungan Toksik
Bagian ini masih berhubungan dengan poin sebelumnya. Karena mengabaikan bahkan membenarkan perilaku pasangan yang tidak baik, akhirnya penderita anuptaphobia sering terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
4. Anda Tidak Menjadi Diri Sendiri dalam Hubungan
Penderita anuptaphobia akan cenderung mempertahankan pasangannya, meskipun dia harus menjadi orang lain.
Mereka juga tidak memiliki kontrol terhadap dirinya sendiri. Hal yang dipikirkan hanya bagaimana cara agar tidak ditinggalkan oleh pasangannya.
Baca Juga: Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Diduga Terima Suap Hingga Rp5,4 Miliar
Tidak ingin kan selamanya terjebak dalam kondisi anuptaphobia? Beberapa cara ini bisa dilakukan:
1. Terapi dengan Psikolog
Fobia pada umumnya bisa disembuhkan. Anda hanya perlu mengarahkan rasa ketakutan yang berlebihan tersebut dengan benar. Salah satu yang dapat mengobati fobia adalah dengan menemui psikolog.
Terapis akan membantu mengenali pola cara berpikir atau bertindak, dan menemukan cara untuk mengubah rasa takut tersebut.
Baca Juga: Vitamin Beragam dalam Buah Mangga, Apa Sajakah Itu?
Selain itu, terapis juga akan membantu Anda memahami berbagai hal, termasuk diri sendiri, dengan lebih baik.
Anda akan diminta untuk mengutarakan semua rasa takut yang menyebabkan anuptaphobia. Selanjutnya, psikolog akan memberikan terapi yang tepat untuk Anda.
2. CBT (Cognitive Behavioral Therapy) atau Terapi Perilaku Kognitif
Menurut Ikhsan, perawatan CBT bertujuan mengidentifikasi penyebab terjadinya ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal.
Misalnya, saat seseorang mengalami anuptaphobia. Melalui bantuan terapi perilaku kognitif, Anda dapat mengidentifikasi apakah penyebab dari ketakutan dan kecemasan yang dialami mengenai melajang.
“Dengan CBT, bisa diubah pemikiran tidak rasionalnya mengenai apa yang membuat seseorang takut sendirian,” kata Ikhsan.
3. Pengobatan
Secara umum, obat-obatan tidak dianjurkan untuk mengatasi f.obia. Namun, beberapa jenis obat diresepkan sebagai solusi jangka pendek untuk efek samping fobia, termasuk perasaan cemas berlebih dan depresi.
Baca Juga: Cocok Jadi Teladan, 5 Zodiak yang Paling Sayang Keluarga
Ada tiga jenis pengobatan umum yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan.
- antidepresan.
- obat penenang.
- beta-blocker.***