Sering Disalahartikan, Berikut Bedanya Diare Kronis dan GERD

- 22 Januari 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi Gerd
Ilustrasi Gerd /Pixabay/

Gejala paling banyak yang dikeluhkan penderita IBD adalah diare kronik atau diare yang berlangsung cukup lama sekitar dua minggu atau lebih.

Gejala lain yang cukup sering dikeluhkan penderita IBD adalah buang air besar berdarah, penurunan berat badan, dan nyeri perut.

Pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah melakukan peneropongan pada saluran pencernaan melalui kolonoskopi. Diare kronik dan buang air besar berdarah sudah menjadi indikasi untuk dilakukannya kolonoskopi pada pasien.

Baca Juga: Daftar Soundtrack Mr. Queen, dari Musik Rock sampai Lagu Berirama Riang

Pasien IBD disarankan untuk menyantap makanan rendah serat agar usus yang sedang meradang diberikan kesempatan istirahat. Namun bila kondisi dalam keadaan baik, pasien IBD disarankan untuk menyantap makanan tinggi serat dan rendah lemak.

Makanan yang tidak sehat seperti makanan berpengawet dan berperisa juga sebaiknya dihindari.

Beberapa hal lain yang perlu dijaga selain asupan makan adalah pola hidup. Salah satunya adalah berhenti merokok dan menjauhi rokok.

Baca Juga: Unggah Permintaan Maaf di Instagram, Park Si Yeon Ungkap Alasan Menabrak Mobil

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah.

Halaman:

Editor: Sofia Khansa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah