Sebuah penelitian menemukan, sebagaimana dikutip Mudanesia.com dari Klikdokter, ekstrak kulit kentang mengandung senyawa antiradang.
Dilansir dari Healthline, studi di tahun 2013 itu melakukan penelitian pada tikus terkait hal tersebut.
Baca Juga: Info Loker Januari 2021, PT Boma Bisma Indra Ajak Kerja Lulusan S1 Hukum di Surabaya
Hasilnya, ditemukan kemungkinan efek antiinflamasi dari ekstrak kulit kentang yang dapat mengurangi jumlah sitokin.
Sitokin adalah molekul yang dilepaskan oleh sel dalam sistem kekebalan. Fungsinya adalah mengatur peradangan, kekebalan, dan hemopoiesis (produksi sel darah dan trombosit).
Nah, jerawat merupakan bentuk peradangan pori-pori di kulit yang dipicu oleh peningkatan jumlah sitokin.
Baca Juga: Daftar Soundtrack Mr. Queen, dari Musik Rock sampai Lagu Berirama Riang
Beberapa jenis sitokin melawan dan mengurangi peradangan. Sedangkan yang lainnya justru dapat meningkatkan peradangan.
Terlepas dari hasil temuan tersebut, sampai saat ini belum ada penelitian pada manusia yang mendukung bahwa kentang dapat membantu mengurangi jumlah sitokin.
Selain kurang didukung oleh penelitian ilmiah yang lebih kuat, penggunaan kentang di wajah sebaiknya dihindari karena juga dapat memunculkan reaksi alergi.