Agus Susanto, Dosen Fakultas Pertanian Unpad Ciptakan Pengendali Serangan Lalat Buah

- 18 November 2020, 10:29 WIB
Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran,  Dr. Agus Susanto, S.P., M.Si., mengembangkan produk atraktan atau penarik lalat berbahan alami. Lalat buah seringkali merusak buah sehingga buah ditolak saat akan diekspor.
Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Dr. Agus Susanto, S.P., M.Si., mengembangkan produk atraktan atau penarik lalat berbahan alami. Lalat buah seringkali merusak buah sehingga buah ditolak saat akan diekspor. /Dadan Triawan/Humas Unpad/

MUDANESIA-Kondisi buah yang rusak karena hama menyebabkan produk hortikultura dari Indonesia ditolak ekspor. Contohnya buah Gedong Gincu yang ditolak oleh Jepang karena buah yang rusak oleh serangan lalat buah.

Menurut Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Dr. Agus Susanto, S.P., M.Si., serangan lalat buah menyebabkan daging buah menjadi busuk karena mengandung larva/belatung. Larva menetas dari telur yang disuntikkan lewat ovipositor lalat buah betina.

“Ini yang menyebabkan banyak buah di luarnya mulus, ketika dibelah, di dalamnya ada belatung,” ungkap Agus dikutip dari unpad.ac.id.

Berdasarkan observasi yang dilakukan Agus di lapangan, belum ada pengendali hama yang efektif dan efisien. Khususnya untuk mengurangi lalat betina bertelur di dalam buah.

Baca Juga: Pemalsuan Madu Terungkap, Tidak Pengaruhi Penjualan Madu Asli

Agus mengatakan lalat buah jika tidak dikendalikan akan merugikan secara kuantitas dan kualitas. Buah tidak hanya tidak laku dijual, juga tidak bisa dikonsumsi.

Hasil observasi tersebut, Agus pun mengembangkan produk atraktan atau penarik lalat berbahan alami. Atraktan ini diperlukan untuk menarik lalat buah jantan dengan senyawa khusus. Hal ini akan mengurangi jumlah populasi lalat jantan sekaligus mengacaukan pola perkawinan pada lalat buah. Jika populasi berkurang, kata Agus, lalat betina tidak akan melakukan proses kawin dan bertelur.

Kandungan utama dari atraktan yang dikembangkan Agus adalah senyawa metil eugenol. Senyawa ini yang digunakan untuk menarik lalat buah jantan. Lalat buah jantan akan membutuhkan senyawa ini sebagai para-feromon, atau zat yang bisa membuat lalat buahjantan menjadi lebih superior sehingga lebih disukai atau dipilih lalat buah betina sebagai pasangan kawinnya .

Nah, dengan adanya senyawa ME ini, lalat buah jantan akan tertarik. Lalat akan mengerumuni produk atau perangkap yang sudah dipasang atraktan.

Halaman:

Editor: Sofia Khansa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x