Ada Genangan Air Dalam Gerbong Kereta Cepat Woosh, Pihak KCIC Bantah Ada Kebocoran

- 12 April 2024, 23:30 WIB
Dugaan kebocoran terjadi di Kereta Cepat Whoosh akibat hujan deras pada 12 April 2024 sekira pukul 14.00 WIB, saksi mata ditegur agar tak mengambil video dan menyebarkannya. 12/4/2024.
Dugaan kebocoran terjadi di Kereta Cepat Whoosh akibat hujan deras pada 12 April 2024 sekira pukul 14.00 WIB, saksi mata ditegur agar tak mengambil video dan menyebarkannya. 12/4/2024. /Instagram @Pikiranrakyat.

MUDANESIA - Sebuah video yang memperlihatkan air yang menggenangi lantai gerbong Kereta Cepat Woosh cukup menjadi perbincangan netizen. Air yang di duga berasal kebocoran di antara sambungan gerbong 5 dan 6 tampak menggenangi lantai gerbong. Kejadian tersebut sempat di rekam oleh salah seorang penumpang kereta cepat Woosh. Seperti dalam video yang dilansir dari media sosial instagram pikiran-rakyat.com, pada Jum'at (12/4/2024).

Insiden tersebut terjadi di Kereta Cepat Woosh yang berangkat dari Stasiun Tegalluar Bandung menuju Stasiun Halim Jakarta, pada hari Jum'at (12/4/2024) kira kira pukul 14.00 WIB. Pada saat itu memang sedang turun hujan dengan intensitas lebat di Bandung.

Menurut salah seorang penumpang yang enggan menyebutkan identitasnya, para petugas KCIC yang pada saat itu bertugas dengan cepat langsung bergerak membersihkan genangan air yang menggenangi lantai. Hingga insiden tersebut tidak terlalu mengganggu kenyamanan para penumpang.

Selain itu, penumpang yang sempat merekam peristiwa tersebut, mengakui sempat mendapat teguran dari petugas KCIC karena tidak diperkenankan mengambil gambar dan menyebarkan peristiwa tersebut .

"Cuma ditegur aja gak boleh video, 'maaf ya gak boleh divideo, gak boleh dishare, karena ini kesalahan teknis akibat cuaca," ujar penumpang yang merekam peristiwa itu sambil menirukan ucapan dari petugas KCIC kepadanya.

Pihak KCIC pun melalui Corporate Secretary PT KCIC Eva Khairunnisa, telah membantah terjadinya kebocoran di salah satu gerbong Kereta Cepat Whoosh. Menurutnya, genangan air yang terjadi berasal dari air hujan yang masuk. Karena pintu kereta sedang terbuka pada saat kereta sedang berhenti untuk menunggu proses turun dan naiknya penumpang di stasiun Tegalluar. Selain itu, pada saat yang sama turun hujan deras yang disertai angin yang berhembus cukup kencang di luar Stasiun Tegalluar.

“Tidak ada kebocoran sama sekali, tadi hujan di stasiun Tegalluar sangat besar disertai angin kencang, pada saat kereta yang akan berangkat masih menunggu penumpang masuk, Kereta tersebut sedang berhenti untuk melayani proses naik penumpang sehingga posisi pintu memang harus terbuka sehingga tampias air hujan karena angin banyak yang masuk, bukan karena bocor,” ungkap Eva Khairunnisa kepada media pada jum'at sore (12/4/2024).

Seperti di ketahui, proyek pembangunan kereta cepat yang di resmikan penggunaannya oleh Presiden Jokowi pada bulan Oktober 2023 lalu ini penuh dengan kontroversi. Selain terjadi banyak insiden dalam pelaksanaan pembangunannya seperti kecelakaan kerja, banjir yang terjadi di Ngamprah akibat pembangunan yang tak memperhatikan aspek lingkungan juga terkait melonjaknya biaya pembangunan sebesar 20 % atau sebesar Rp. 19,3 trilyun biaya yang awalnya sudah disepakati dengan pihak China dengan total biaya pembangunan mencapai Rp. 108 triliun. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi.

"Total biaya USD 7,2 miliar atau sekitar Rp 108 triliun, ada penambahan USD 1,2 miliar. Awalnya dihitung ada penambahan US$ 1,4 miliar, sudah lewat BPKP. Tetapi proposal setelah dibawa ke pihak China, mereka hanya bisa menyetujui penambahan biaya 20% dari nilai proyek," ujar Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi pada 22 Juni tahun 2023 lalu.

Halaman:

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Mudanesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x