Kasus Covid-19 Anak-Anak di Atas Rata-rata Dunia, Kaji Ulang Buka Sekolah Tatap Muka Januari 2021

- 26 Desember 2020, 12:30 WIB
Sekolah tatap muka dimulai Januari 2021.
Sekolah tatap muka dimulai Januari 2021. /Freepik.com

MUDANESIA - Rencana transisi pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka memiliki risiko yang sangat tinggi untuk terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan peningkatan jumlah kasus yang signifikan pasca pembukaan sekolah telah dilaporkan di banyak negara, sekalipun negara maju seperti Korea Selatan, Prancis, dan Amerika Serikat.

Menurut Ketua Umum IDAI Dr. Aman B. Pulungan, penundaan pembukaan sekolah untuk kegiatan pembelajaran tatap muka memiliki andil yang cukup besar untuk menurunkan transmisi.

Baca Juga: Demi Keselamatan, Sekolah Tatap Muka Januari 2021 Hanya di Zona Hijau, Cek 6 Syarat dari PGRI Jabar

Sementara itu, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Syaiful Huda meminta agar pemerintah mengkaji ulang pembukaan sekolah pada Januari 2021 mendatang.

"Dalam beberapa hari terakhir ini, kami menerima banyak masukan dari orang tua murid yang khawatir jika sekolah jadi dibuka kembali bulan depan. Mereka khawatir dengan penyebaran Covid-19 yang kian tak terkendali," kata Syaiful Huda.

Huda mengatakan pembukaan sekolah memang solusi terbaik untuk mengatasi ancaman penurunan kemampuan belajar (learning loss) bagi siswa selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Om Jambul Ngamuk Saat Istrinya Disangka Aldebaran Ikatan Cinta, Ternyata Ini Penyebabnya!

"Akhir bulan ini tren peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi. Saya memprediksi kondisi ini akan terus berlanjut hingga bulan depan mengingat maraknya orang mudik dan liburan akhir tahun," ujarnya.

Huda menambahkan bahwa kasus Covid-19 pada kalangan anak di Indonesia relatif tinggi dibandingkan dengan rata-rata kasus dunia.

Jika rata-rata kasus Covid-19 anak-anak dunia mencapai 8 persen, sementara di Indonesia kasus virus corona mencapai hingga 11 persen.

Baca Juga: '26 Desember' Lagu Band Padi untuk Tsunami Aceh, Simak Lirik Lagunya Berikut Ini

Dirinya merinci, jumlah kasus Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun mencapai 74.249 kasus dan anak usia 5-18 tahun 56.817 kasus.

Sedangkan kasus anak meninggal akibat Covid-19 mencapai lebih dari 530 jiwa.

"Tingkat kematian anak akibat Covid-19 sama dengan tingkat kematian kasus Covid-19 pada usia 18-30 tahun dengan rerata 0,7 persen. Fakta ini menunjukkan bahwa risiko Covid-19 pada anak hampir sama dengan risiko Covid-19 pada usia dewasa. Jadi memang butuh kehati-hatian ekstra," ucapnya.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Asal Inggris Mendekati Indonesia, Sudah Masuk di Singapura

Dirinya mengakui jika di daerah-daerah desakan agar sekolah dibuka cukup kencang disuarakan orang tua siswa.

"Memang benar, jika di daerah sekolah mendesak dibuka mengingat tidak efektifnya pola pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, demikian harus dipastikan berdasarkan data yang ada risiko jika sekolah tetap dibuka di Januari nanti," katanya.

Huda berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus menyempurnakan sistem PJJ.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, Guru dan Siswa Sebaiknya Rapid Tes, FAGI Jabar: Naik Kereta Api Saja Harus Tes!

Gerakan partisipasi masyarakat dalam mendonasikan gawai dan pemberiaan wifi gratis bagi siswa yang membutuhkan harus terus digalakkan.

"Kemendikbud juga bisa mendorong dinas pendidikan di daerah untuk menggalakkan program kunjungan guru, atau pengadaan walkie talkie untuk sekolah-sekolah yang tak terjangkau sinyal internet," tuturnya.***

Editor: Raden Bagja

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah