Intip Budidaya Cavies, Marmut Lucu yang Bisa Bunuh Kebosanan dan Hasilkan Cuan di Masa Pandemi

3 Desember 2020, 09:58 WIB
Marmut Cavies /MUDANESIA/ Sofia Khansa/

MUDANESIA – Kalau hobi menjadi pekerjaan, pasti dijalani sepenuh hati. Bonus dari keikhlasan itu berupa pendapatan yang terus mengalir.

Hal itulah yang dialami oleh Trisno Syafiq, pemilik peternakan marmut hias Syafiq Cavies asal Bandung.

Berawal dari merawat marmut biasa milik keluarganya yang tidak terurus, kini ia memiliki ratusan ekor marmut hias. Ada tiga jenis marmut hias yang Trisno miliki, mulai dari Texel, American, dan Teddy.

Baca Juga: Tayang 3 Desember 2020 di TransTv pukul 21.30 WIB, Ini Sinopsis Film Jumanji: Welcome to the Jungle

Trisno menceritakan awal mula ia tertarik pada budidaya marmut hias ialah ketika salah satu dari keluarganya ada yang memelihara marmut biasa, tapi tidak terurus.

“Pertamanya saya hanya memelihara marmut biasa, karena salah satu keponakan saya punya marmut namun tidak terurus,” ungkapnya.

Hobi yang berawal pada tahun 2010 ini membuat Trisno penasaran dan mencari tahu segala sesuatunya tentang marmut hias, karena terlihat lebih menarik jika dibandingkan dengan marmut yang biasa.

Baca Juga: Tayang 11 Desember 2020, Akting Prilly Latuconsina Hadapi Reza Rahadian di MLMH Menggemaskan

Pada tahun 2010 Trisno mulai membeli marmut hias di sekitar rumahnya dengan modal awal Rp350.000, dengan harga satuan Rp35.000.

“Dulu pertama kali saya beli marmut dengan modal Rp350.000, dengan harga satuan Rp35.000, mulai dari situ saya coba-coba jual di kaskus.com dan tidak disangka-sangka, modal yang saya keluarkan kembali empat kali lipat,” ujarnya.

Trisno juga menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan harga marmut hias ini menjulang tinggi.

Baca Juga: FAGI Jabar dan KPAI Sepakati Sekolah Tatap Muka Januari 2021, Asalkan Siswa dan Guru Diberikan Ini

“Ada tiga faktor yang mempengaruhi harga penjualan marmut hias, diantaranya adalah jenis, dalam satu jenis yang sama, faktor lain penentu harga jual marmut hias ialah warna, anatomi tubuh marmut, genetik, dan jenis kelamin,” jelasnya.

Marmut hias dengan jenis kelamin betina cederung lebih memiliki harga yang tinggi karena pada satu kandang koloni atau kandang yang berisi campuran marmut jantan dan betina, akan ditaruh lebih banyak marmut betina.

“Untuk ternak, cukup satu jantan untuk bisa dikawinkan dengan lima betina. Dengan begitu permintaan marmut hias betina lebih tinggi dari pada marmut hias jantan,” ungkapnya.

Kisaran harga marmut hias yang ditawarkan Syafiq Cavies, yakni mulai dari Rp1.500.000 hingga Rp3.000.000 untuk usia dua hingga lima bulan.

Baca Juga: Melissa Karim Dikepoin Follower Soal Tinggi Badan, Ini Jawaban Pamungkasnya

“Kami menawarkan marmut mulai dari kisaran harga Rp1.500.000 hingga Rp3.000.000 untuk marmut hias yang berumur dua hingga lima bulan,” ujarnya.

Di masa pandemi, pesanan marmut untuk dipelihara turut meningkat. Trisno menyebutkan di masa pandemi, kebanyakan aktivitas dilakukan di rumah. Lama-lama pasti bosan.

Untuk membunuh kebosanan, mereka memerlukan aktivitas baru yang menyenangkan. Memelihara hewan menjadi alternatif pilihan.

"Ditambah lagi perawatannya cukup mudah," ujarnya.

Pilihan yang ditawarkan kepada konsumen, kata Trisno, adalah marmut berbulu pendek. Marmut jenis ini sangat mudah memeliharanya.

Trisno juga menyediakan pakan khusus marmut yang dia produksi sendiri. ***

Editor: Raden Bagja

Tags

Terkini

Terpopuler