Riset Gempa Akibat Sesar Lembang, 12 Ribu Rumah Rusak Parah dan 2.000 Orang Jadi Korban di Wilayah Coblong

26 Januari 2021, 21:55 WIB
Sesar Lembang /Fix Indonesia

MUDANESIA - Kota Bandung adalah salah satu kota metropolis di Indonesia yang terletak 10 km dari Patahan Lembang atau Sesar Lembang.

Berada di dekat Sesar Lembang dan memiliki populasi yang padat, menjadikan Bandung sebagai wilayah dengan risiko tinggi akibat gempa bumi.

Dalam paper hasil penelitian pakar kegempaan ITB Irwan Meilano, Puti Nabila Riyadi, Akhmad Riqqi, dan Febriana Kuscahyadi yang dipublikasikan di IOP Conference Series: Earth and Environmental Science: "Estimating the casualties of the earthquake caused by the Lembang Fault in Coblong, Bandung, Indonesia" pada 17-19 September 2019, disebutkan tentang dampak yang akan dialami Kota Bandung akibat gempa bumi Sesar Lembang.

Baca Juga: Puluhan Gempa Kecil di Patahan Lembang tahun 2009-2011, Bukti Sesar Masih Aktif

Sesar memanjang dari timur ke barat sejauh 22 km dan pada kedalaman 3–15 km. Bagian timur Sesar Lembang pertama kali terbentuk 100.000 tahun yang lalu, diikuti oleh bagian barat sekitar 27.000 tahun lalu.

Irwan menyebutkan wilayah Coblong yang di dalamnya termasuk Dago, Sekeloa, Sadang Serang, Lebak Gede, Lebak Siliwangi, dan Cipaganti. Jumlah bangunan di wilayah-wilayah itu mencapai 21.705 unit.

Irwan Meilano dan kawan-kawan menggunakan percobaan skenario gempa dengan magnitudo 6 dan 7. Hal itu dapat dilihat dari angka kekuatan gempa bumi yang akan terjadi, berada di angka 2 kali lipat dari kekuatan gempa bumi sebelumnya.

Baca Juga: Ini Fakta Sesar Lembang yang Berpotensi Munculkan Gempa Skala Magnitudo 6,5-7

Irwan menggunakan data percepatan gempa pada batuan dasar beserta kurva kerentanan bangunannya untuk mendapatkan kemungkinan kerusakan bangunan. Sedangkan jumlah korban dihitung berdasarkan tingkat kerusakan bangunan dengan menggunakan model event tree dari metode HAZUS.

Penelitian tersebut menggunakan data bahaya gempa yang direpresentasikan sebagai peak ground acceleration (PGA). Sumber bahaya gempa yang digunakan adalah Sesar Lembang yang terletak di utara Coblong, Bandung.

Hasil penelitian Irwan menunjukkan gempa bumi dengan kekuatan 7 merusak sekitar 55,7% bangunan tempat tinggal di Coblong. Bagian bangunan yang terkena dampak memiliki status kerusakan sedang.

Persebaran bangunan di wilayah Coblong yang akan terdampak gempa Sesar Lembang

Baca Juga: Selain Masker, Tim ITB Sumbangkan Teknologi Karya I Gede Wenten untuk Korban Gempa Sulawesi Barat, Apa Itu?

Meskipun jumlah bangunan yang mengalami kerusakan serupa dalam skenario ini, tapi dengan skenario magnitudo 6 menunjukkan bahwa 63,4% dari bangunan tempat tinggal di Kecamatan Coblong tidak mengalami kerusakan.

Ada kemungkinan kerusakan ringan hampir 13,7% bangunan. Dalam skenario gempa bumi ini, besaran tiap tingkat kerusakan lebih bervariasi dibandingkan skenario gempa berkekuatan 7 skala Richter.

Berdasarkan Skala Modifikasi Mercalli, nilai permukaan PGA 0,32 g dan 0,42 g dipertimbangkan menjadi gempa lemah. Namun, penelitian ini secara mengejutkan menemukan bahwa sebagian besar bangunan tempat tinggal di Coblong mengalami tingkat kerusakan yang berbeda-beda.

Baca Juga: Garut dan Tasikmalaya Diguncang Gempa Bumi 3,5 Magnitudo

Sebanyak 12.096 rumah memiliki sedikit penyelesaian kerusakan pada skenario magnitudo 7, menunjukkan bahwa bangunan tempat tinggal di Indonesia khususnya di Coblong, memiliki struktur yang rentan.

Berdasarkan kurva kerapuhan bangunan, Reinforced Masonry dan Struktur Masonry yang tidak diperkuat dapat dengan mudah rusak oleh guncangan tanah. Setelah diperkirakan jumlah bangunan yang rusak, letak spasial tiap bangunan yang rusak harus ditemukan untuk mendapatkan jumlah total korban.

Berdasarkan tingkat kerusakannya, bangunan ditempatkan pada lokasi yang miring dari datar sampai rata daerah terjal. Misalnya Dago bagian utara Kecamatan memiliki sejumlah bangunan yang rusak karena kemiringannya paling curam, dan dengan demikian paling parah bangunan rusak bertebaran disana. Sebaliknya, bangunan tanpa kerusakan tersebar di daerah lereng paling lembut.

Baca Juga: BNPB: Korban Jiwa Gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat Jadi 56 Orang

Lokasi spasial masing-masing bangunan rusak sebagian atau seluruhnya digunakan untuk mengekstrak jumlah korban. Tingkat keparahan korban di setiap tingkat kerusakan berbeda-beda.
Karena bangunan bertingkat rendah tidak terpengaruh oleh guncangan tanah dalam skenario ini, maka probabilitas tingkat keparahan korban hanya berasal dari struktur Masonry Tanpa Penguatan
bangunan.

Setiap probabilitas dikalikan dengan total populasi. Lalu, jumlah totalnya dari masing-masing tingkat keparahan pada keseluruhan tingkat kerusakan bangunan dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah gempa.

Dari 1.935 korban akibat gempa berkekuatan magnitudo 7 tersebut, sekitar 81,6% menderita luka ringan, disusul luka dirawat di rumah sakit (tingkat keparahan 2; 18%). Jumlah korban diperkirakan dianggap tinggi.***

Editor: Raden Bagja

Sumber: IOP Conference Series: Earth and Environmental Science

Tags

Terkini

Terpopuler