Saat itu, Twitter mengatakan verifikasi tidak boleh dilihat sebagai dukungan, melainkan cara mengautentikasi identitas pengguna. Meskipun demikian Twitter mengatakan insiden tersebut mengungkapkan bahwa prosesnya untuk memvalidasi pengguna cacat.
"Sistemnya rusak dan perlu dipertimbangkan kembali," cuit kepala eksekutif Twitter Jack Dorsey pada November 2017.
Baca Juga: Coreng Nama Baik, PDIP Jawa Barat Tidak Akan Pecat Ajay Muhammad Priatna yang Terjerat Kasus Suap
Twitter mengatakan sekarang sedang merumuskan kembali kebijakannya, dan meminta bantuan publik di bawah tagar Twitter #VerificationFeedback.
Twitter akan meninjau masukan publik hingga 8 Desember 2020 dan kemudian mengeluarkan kebijakan finalnya untuk cek biru pada pekan berikutnya.***