Network
MUDANESIA - Aprilio Perkasa Manganang mengenang masa-masa ia menjadi perempuan selama 28 tahun.
Aprilio Manganang resmi diakui sebagai pria pada Maret 2021 berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara dan mengganti namanya menjadi Aprilio Perkasa Manganang. Sejak saat itu, dirinya sudah resmi ditetapkan sebagai laki-laki.
Perjalanan hidupnya sebagai perempuan menjadi beban mental yang berat. Tapi setelah menjadi laki-laki, dia harus beradaptasi tak lagi diperlakukan seperti perempuan.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SAMSAT SIM Keliling ONLINE Polres KARAWANG Hari Ini, Rabu 8 Desember 2021
"Dulu kan sebagai perempuan itu dimanja," pengakuan Aprilio.
Meskipun berat menjalani jadi perempuan, tapi dia bingung harus mengeluh pada siapa. Orangtuanya di kampung pasti tidak paham soal kelainan yang dideritanya.
Kakaknya yang juga mengalami hal yang sama jadi tempat untuk bertukar keluh kesah.
Baca Juga: 6 Poin Plot Twist Tak Terduga Drakor Happiness Jelang Akhir Episode: Nomor 6 Paling Bikin Kesal!
"Kehidupan kita ke depan kayak gimana ya? Kita itu laki apa perempuan. Kata kakak gua, jalan aja," ujar Aprilio saat diundang jadi tamu podcast Deddy Corbuzier, Selasa 7 Desember 2021.
Menjadi perempuan, Aprilio tidak termasuk pada golongan transgender. Karena yang ia alami adalah kelainan hipospadias di mana ada pertumbuhan yang lambat di bagian penis yakni saluran kencing yang jauh dari ujung penis.
"Padahal sakit gua, jadi wanita itu menderita. Gua berusaha jalani yang yang bukan diri gua," katanya.
Baca Juga: Film Detective Conan ke-25 Akan Tayang di Jepang Pada April 2022
Berikut beberapa kenangan Aprilio saat menjadi perempuan.
1. Bra disumpal tisu
Saat jadi atlet volley, Aprilio terpaksa mengenakan bra olah raga untuk menguatkan posisinya sebagai perempuan. Karena Aprilio jadi atlet volley perempuan.
"Pas spike, itu bra naik. Karena kan gua tuh rata. Kadang disumpal pakai tisu," ujarnya.
Tapi di luar kegiatan volley dan kedinasan di Kowad, dandanan Aprilio seperti laki-laki.
Baca Juga: Hilang Saat Banjir, Hari Ini Petugas Temukan Jasad Pria di Magelang, Ini Identitasnya
2. Tidur terpisah di mess Kowad
Aprilio mengaku jarang tidur di mess Kowad di Manado. Jika ditanya, dia mengaku tidur di rumah karena memang rumahnya dekat.
Tapi satu hari, pimpinan menyuruhnya tidur di mess. Seperti mengerti, pimpinan bertanya, "mau barengan atau sendiri?"
"Saya pilih sendiri, dikasih kamar. Tapi pimpinan bilang agar besok saya makan barengan dengan anggota yang lain," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Batalkan PPKM Level 3 Saat Natal dan Tahun Baru, Ini Kata Gibran untuk Warga Solo
Meskipun jadi perempuan, tapi dia tidak mau tidur seruangan dengan perempuan. Menurut Aprilia, perempuan bisa pakai baju seenaknya di depan perempuan lain.
"Ini jadi beban, lama-lama pusing. Gua kan laki-laki tidur di mess cewek. Tambah pakai daster pula," katanya.
3. Selalu menyendiri
Dikatakan Aprilio, ia lebih memilih menyendiri. Jarang bergabung dengan perempuan lain, apalagi menjadi dekat.
Saat ada pertandingan volley, Aprilio selalu berusaha mencari toilet paling jauh dari rombongan karena ia masuk ke toilet pria.
Tidak pernah mandi bareng dengan anggota atau atlet perempuan. Karena Aprilio menghargai rekan-rekannya meskipun mereka tahu gua perempuan.
"Kalau di mess, mandi paling dulu lah. Atau enggak mandi. Yang penting gak bareng aja," ujarnya.
Baca Juga: Per 7 Desember 2021, Jumlah Korban Meninggal Terdampak Awan Panas Gunung Semeru Menjadi 37 Orang
4. Menstruasi
Menstruasi juga selalu jadi bahan perbincangan sesama wanita. Nah, ini jelas membuat Aprilio bingung karena tidak pernah mengalaminya.
Waktu ada yang tanya, dengan tenang Aprilio menceritakan pengalaman menstruasinya.
"Waktu itu gua cerita mens gua itu 2 minggu. Waktu mereka bilang, lama ya, gua jawab sisanya ada pendarahan," kata dia.
Baca Juga: Deretan KODE REDEEM FF Free Fire Hari Ini 7 Desember 2021: Pasti Dapatkan Hadiahnya
5. Buat dokter bingung
Pernah satu kali Aprilio pergi ke dokter. Saat itu namanya masih Aprilia Santini. Perawat memanggilnya.
"Aprilia Santini Manganang?"
"Hadir!"
"Istrinya mana?"
Begitu pula saat masuk ke ruang dokter, dokter tampak kebingungan.
6. Lihai pakai lipstik
Menjadi anggota Kowad, harus pandai berdandan. Itulah yang dilakukan Aprilio saat jadi perempuan.
Wajah full make up. Tentunya, dengan lipstik merah merona.
Belum lagi, ia harus mengenakan heels. "Itu pakai heels kan bikin betis gua ketarik. Dan tambah gede," katanya.
Tapi kini ia harus menjalani hidup sesuai kodratnya sebagai laki-laki. Untuk menyempurnakan hidupnya, Aprilio kini akan menjalani operasi untuk menghubungkan saluran kencingnya yang kedua kali.***
