Cerita Mistik Situ Buleud Jantung Kota Purwakarta: Mbah Jambrong Penunggu Danau Kerap Minta Tumbal

- 24 Februari 2022, 18:59 WIB
Cerita Mistik yang Melekat di Situ Buleud Jantung Kota Purwakarta
Cerita Mistik yang Melekat di Situ Buleud Jantung Kota Purwakarta /Instagram/

Situ Buleud terbentuk karena ada mata air ditambah air hujan. Kemudian, pada zaman Belanda diperbesar. Karena dikhawatirkan airnya terus surut, dibuatlah saluran irigasi dari daerah Pasawahan.

Selanjutnya, Gar menceritakan sebenarnya Situ Buleud sering dipergunakan untuk acara-acara keramaian besar, seperti memperingati hari ulang tahun Raja Belanda ataupun keramaian lain. Kemudian dibuat panggung besar di tengah-tengah danaunya dan diadakanlah pesta besar sehingga rerumputan yang ada di sekelilingnya juga terus dipelihara.

"Ini terjadi sebelum Perang Dunia II, sedangkan sekarang tidak ada lagi acara tersebut yang biasanya diramaikan dengan acara wayang golek ataupun calung," ujarnya.

Baca Juga: Jaksa Ajukan Upaya Hukum Banding atas Putusan Seumur Hidup Hukuman Herry Wirawan Pemerkosa Santriwati

Sementara itu, menyangkut cerita berbau mistik, menurut Gar, berdasarkan penuturan orang-orang tua dulu pada setiap subuh anak-anak seringkali bermain di sekitar Situ Buleud. Namun, mereka biasanya langsung berlarian manakala terdengar teriakan bahwa di tengah-tengah Situ Buleud muncul secara tiba-tiba bayang-bayang hitam besar.

Bahkan, yang lebih seram lagi sempat pula ada cerita orang tua dulu bahwa di Situ Buleud itu ada "penunggu"-nya yang biasa disebut si Barong, yakni sesosok mahluk menyerupai bentuk kepala singa. Makhluk itu konon suka muncul secara tiba-tiba di tengah Situ Buleud.

"Bila ada orang yang kawenehan (kebetulan melihat-red.), akan terlihat sosok kepala singa besar," ungkap Garsubagdja.

Baca Juga: Ada 20 Juta Warga Indonesia yang Belum Menyelesaikan Vaksin COVID-19 Dosis 2 Harus Diulang Vaksinasinya

Tersebar dari mulut ke mulut, diceritakan Situ Buleud memang merupakan tempat berkubang badak. Pada zaman Belanda diperbaiki dan dijadikan arena kegiatan hiburan. Ada cerita yang menyebutkan, bila kita punya "ilmu", ketika masuk dari pintu gerbang utama langsung terlihat berdirinya sebuah istana megah.

Pernah juga ada cerita bahwa suatu saat danau itu akan dikeringkan untuk diambil ikannya (bahasa Sunda = dibedahkeun-red.). Pada malam hari sebelum danau itu dikeringkan, secara kebetulan jatuh pada malam Jumat, menurut cerita banyak ikan besarnya yang berjalan menuju sungai di sekitarnya. Kabarnya ikan tersebut merupakan ikan kajajaden atau bukan sembarang ikan.

Halaman:

Editor: Raden Bagja

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah