Perbandingan Ketahanan Api Antara Spiritus dan Bensin, Mana Yang Tahan Lama?

18 April 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi bensin./PIXABAY /

MUDANESIA - Ketahanan api merupakan salah satu parameter penting dalam menilai keamanan dan penggunaan suatu zat kimia, terutama dalam konteks bahan bakar seperti spiritus dan bensin. Meskipun keduanya memiliki sifat-sifat yang berbeda, seringkali masyarakat umum memiliki persepsi yang kurang tepat tentang ketahanan api keduanya.

Artikel ini bertujuan untuk membahas perbedaan sebenarnya antara ketahanan api spiritus dan bensin, serta mencari tahu mitos dan fakta di baliknya.

Komposisi Kimia

  • Spiritus: Spiritus atau etanol adalah alkohol yang biasanya diproduksi melalui fermentasi gula dari tanaman seperti tebu atau jagung. Sifatnya mudah terbakar dan memiliki titik didih yang relatif rendah, sekitar 78,37 derajat Celsius pada tekanan standar.

  • Bensin: Bensin adalah campuran kompleks hidrokarbon, biasanya diperoleh melalui pemrosesan minyak bumi. Bensin juga memiliki sifat mudah terbakar, namun memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada etanol, yaitu sekitar 35-200 derajat Celsius tergantung pada komposisinya.

Titik Nyala dan Titik Didih

  • Spiritus: Titik nyala spiritus adalah sekitar 12-15 derajat Celsius, sementara titik didihnya adalah 78,37 derajat Celsius pada tekanan standar.

  • Bensin: Titik nyala bensin berada dalam kisaran suhu yang lebih tinggi, sekitar -40 hingga -60 derajat Celsius, dengan titik didih yang bervariasi tergantung pada komposisinya.

Ketahanan Api

  • Spiritus: Meskipun spiritus mudah terbakar, ia tidak menghasilkan api yang sangat panas. Selain itu, karena titik nyala yang relatif rendah, spiritus cenderung cepat terbakar dan mudah terpadamkan.

  • Bensin: Bensin memiliki ketahanan api yang lebih tinggi daripada spiritus. Ini karena bensin memiliki rentang titik nyala yang lebih rendah dan dapat menghasilkan api yang lebih panas. Namun, seperti spiritus, bensin juga mudah terbakar dan dapat dengan cepat menyebabkan kebakaran jika tidak ditangani dengan hati-hati.

Penggunaan dan Keamanan

  • Spiritus: Spiritus umumnya digunakan sebagai pelarut, bahan bakar untuk lampu minyak, dan dalam pembuatan minuman keras. Meskipun mudah tersedia, penggunaan spiritus harus dilakukan dengan hati-hati karena sifat mudah terbakarnya.

  • Bensin: Bensin adalah bahan bakar utama yang digunakan dalam kendaraan bermotor, seperti mobil dan sepeda motor. Karena penggunaannya yang luas, bensin memiliki standar keamanan yang ketat dan harus disimpan dan digunakan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.

Mitos dan Fakta

1. Spirtus

Mitos: Bensin lebih mudah meledak daripada spiritus.

Fakta: Keduanya memiliki risiko kebakaran yang serupa jika terpapar api, namun bensin memiliki ketahanan api yang lebih tinggi daripada spiritus.

2. Bensin

Mitos: Spiritus lebih aman daripada bensin.

Fakta: Kedua bahan memiliki risiko kebakaran yang serupa, dan keamanannya tergantung pada penggunaan yang benar dan tindakan pencegahan yang diambil.

Spiritus dan bensin keduanya memiliki sifat mudah terbakar dan memiliki risiko kebakaran yang serupa. Namun, bensin memiliki ketahanan api yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan api yang lebih panas dibandingkan dengan spiritus. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang benar dan memperlakukan kedua bahan ini dengan hati-hati untuk menghindari risiko kebakaran dan cedera.***

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Mudanesia

Tags

Terkini

Terpopuler