Menggali Kreativitas dari Bambu, Adang Muhidin Beromset Rp200 Juta Sebulan saat Pandemi Covid-19

23 November 2020, 10:53 WIB
Adang Muhidin membuat miniatur rumah dari bambu. /Mudanesia/Ferrye Rizki

MUDANESIA - Kreativitas dapat muncul di tengah keterpurukan ekonomi. Seperti yang dialami Adang Muhidin (46), yang menyulap bambu menjadi sebuah miniatur rumah dengan nilai yang cukup menggiurkan.

Inspirasi itu muncul saat usaha kerajinan pembuatan jam dan berbagai alat musik milik Adang, di Cimareme, Kabupaten Bandung Barat, terpuruk karena pandemi Covid-19.

Usahanya terdahulu yang sama-sama berbahan bambu itu tak bisa berjalan, karena pengiriman barang baik ke luar daerah di Indonesia maupun ke luar negeri dihentikan imbas dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pipi Tirus Melly Goeslaw dengan Buccal Fat Removal, Begini Prosedurnya

"Padahal, seharusnya awal Maret itu saya ke Malaysia buat mengirimkan pesanan. Nilainya itu puluhan juta, tapi terlanjur lockdown," ungkap Adang, Senin, 23 November 2020.

Omset sekitar Rp200 juta per bulan yang seharusnya didapat Adang dari usaha pembuatan macam jam tangan dan alat musik berbahan tiba-tiba merosot tajam.

"Malah, sejak ada Covid-19, pendapatan saya menjadi minus, nol persen. Kan kita enggak bisa mengirimkan pesanan," terang Adang.

Baca Juga: Di FIlm Animasi Jepang Earwig and The Witch, Sherina Berkontribusi Sebagai Ini Loh!

Kondisi tersebut membuat pria berambut gondrong ini coba-coba membuat miniatur rumah berbahan dasar bambu. Namun, ia sadar bahwa pembuatan kerajinan tersebut tak bisa hanya oleh seorang diri.

"Lalu saya mengontak teman, sesama pengrajin. Kami buat bareng-bareng, karena saat itu penjualan masih sulit, lalu kami coba upload di media sosial," sebut Adang.

Pepatah usaha tak akan mengkhianati hasil pun tampaknya terbukti. Dari sekedar iseng hingga postingan di media sosial, miniatur rumahnya mulai diminati pemesan dari berbagai daerah.

Baca Juga: Sulam Sashiko Jadi Pilihan Fatin, Harganya Sampai Jutaan

Untuk pemesan, saat ini masih berkisar dari Jakarta dan yang terjauh dari wilayah Kalimantan. "Pertama itu cuma terjual dua unit, tapi dari situ mulai kami perbanyak," katanya.

Miniatur rumah yang dibuat Adang dibandrol dengan harga yang beragam, tergantung ukurannta. Untuk ukuran terkecil, yakni 15 centimeter, dihargai Rp 200 ribu per unit.

Untuk membuat miniatur rumah berbahan bambu itu, Adang menggandeng lima temannya. Dari tenaga yang ada, 8-10 unit bisa tergarap dalam sehari.

Baca Juga: Siapa Sangka Dedy Lisan Ditawari Jadi Vokalis Andra And The Backbone Ketika Berprofesi Sebagai Ini

"Untuk ukuran paling kecil, biasanya kita bisa buat sampai 10 unit," ucap Adang.

Saat ini, Adang dan teman-temannya tengah mengembangkan konsep maket kampung mambu berukuran 1x1 meter. Di dalam maket tersebut, ada 5-7 miniatur rumah berbahan bambu yang dilengkapi dengan fasilitas lainnya.

Harga maket kampung bambu tentunya berbeda dengan miniatur kecil. Harga minimalnya Rp 10 sampai 15 juta. Sebab, tingkat kesulitan dan modal yang harus dikeluarkan pun cukup lumayan untuk membuat satu maket.

Baca Juga: Masih Nganggur? Baim Wong Buka Lowongan, Nih! Intip Syarat-syaratnya Berikut Ini

"Waktu pembuatannya juga cukup lama, bisa tiga minggu sampai sebulan," tutur Adang.***

 

Editor: Setiono

Tags

Terkini

Terpopuler