MUDANESIA - Ketua KPK Firli Bahuri mengungapkan kronologis penangkapan kasus suap pembangunan Rumah Sakit (RS) Kasih Bunda yang menyeret Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna.
Pada Kamis, 26 November 2020, KPK menerima informasi dari masyarakat adanya dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Ajay M Priatna. Komisaris RS Kasih Bunda Hutama Yonathan diduga terlibat.
"Penyerahan (uang suap) sesuai info 27 November 2020 di salah satu rumah makan di Bandung melalui orang kepercayaan," ungkap Firli Bahuri, saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Sabtu, 28 November 2020.
Baca Juga: Viral, Rombongan Goweser Bawa Naik Sepeda ke Bus Damri Bikin Penumpang Lain Kesal Tidak Bisa Duduk
Saat itu, tim KPK mengamankan uang yang dibungkus plastik. Selain itu, tim KPK juga mengamankan beberapa orang dari tempat tersebut.
Filri menyebutkan, dugaan perkara kasus suap tersebut bermula pada 2019, saat RS Kasih Bunda melakukan penambahan gedung.
Kemudian diajukan permohonan revisi ke Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cimahi.
Baca Juga: Resmi Sebagai Tersangka, Ajay Muhammad Priatna Ternyata Sudah 5 Kali Terima Suap dari HY
Untuk mengurus izin pembangunan, Hutama Yonathan selaku pemilik rumah sakit bertemu dengan Wali Kota Cimahi di salah satu restoran di Kota Bandung. Saat itu Ajay M Priatna diduga kuat menerima uang sekitar Rp 3,2 miliar.