Bantuan Pemerintah Geliatkan Sektor Pariwisata, Kesehatan Pulih dan Ekonomi Bangkit

- 2 Desember 2020, 10:32 WIB
/

 


MUDANESIA - Banyak daerah yang menggantungkan diri pada sektor pariwisata. Saat masa pandemi dimulai, sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling terpukul. Padahal sektor inilah yang paling mudah dan terbuka untuk menyerap tenaga kerja.

Oleh karena itu, Ketua Komite Penanganan Covid Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartanto menyebutkan pemulihan ekonomi di semua sektor menjadi fokus utama pemerintah dengan mengedepankan prioritas aspek kesehatan. Untuk mendukung pemulihan, pemerintah mendorong beberapa strategi dan sejumlah program.

PEN adalah salah satu program yang disediakan pemerintah agar dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian dapat menyusut.

Baca Juga: Bandung dan KBB Zona Merah Lagi, Ridwan Kamil: Covid Ajarkan Kita Tidak Ambil Kebijakan Ekstrim

Airlangga menyebutkan secara sektoral, sektor Transportasi dan Akomodasi, Makanan, Minuman di Indonesia mengalami kontraksi yang paling dalam, masing-masing sebesar -30,84% dan -22,02%. Keduanya mewakili sektor Kepariwisataan, yang paling terpukul karena adanya pembatasan perjalanan dan menurunnya permintaan akibat penyebaran virus Covid-19 di seluruh dunia.

Sedangkan secara regional, beberapa daerah seperti Bali dan Kepulauan Riau yang sangat mengandalkan sektor pariwisata, telah mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut. Bali kontraksi sebesar -1,14% dan -10,98%, sedangkan Kepulauan Riau tumbuh 2,06% pada kuartal I-2020, namun mengalami kontraksi -6,66% (pada kuartal II-2020).

Memulihkan sektor pariwisata, selain memulihkan ekonomi, juga memulihkan kesehatan mental masyarakat yang mungkin sudah kelelahan. Dengan mewujudkan kesehatan pulih ekonomi bangkit, maka masyarakat tetap semangat dan tetap produktif berkarya dan bekerja selama pandemi. Selain itu, masyarakat dapat memulai mempersiapkan diri divaksin saat vaksin siap. Karena dengan divaksin, kita melindungi diri dan melindungi negeri.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun 2020 Dipangkas, Bandara Tetap Siapkan Antisipasi Lonjakan Penumpang

Semua usaha kita seperti tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjauhi kerumunan adalah usaha kita untuk mewujudkan KESEHATAN PULIH EKONOMI BANGKIT.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memanfaatkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Untuk program tersebut, pemerintah telah menganggarkan bantuan sebesar Rp123,46 triliun untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) termasuk sektor parekraf.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo mengatakan program PEN di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif adalah mempertemukan usaha UMKM dengan perbankan dan BPD.

"Para pelaku usaha parekraf bisa mendapatkan informasi sekaligus coaching clinic soal bagaimana cara memanfaatkan stimulus PEN agar usahanya dapat kembali bangkit dan tumbuh," kata Fadjar.

Baca Juga: Horoskop Hari Ini Ramalan Zodiak 2 Desember 2020, Tahan Amarah untuk Taurus dan Leo

Fadjar mengungkapkan, para pengusaha, UMKM harus memiliki pemahaman mengenai program PEN dan memaksimalkannya dengan sebaik-baiknya, sebagai stimulus yang berbentuk dana kerja bagi para pelaksana industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.

"Program PEN ini bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kapabilitas ekonomi para pengusaha dalam melaksanakan usahanya di kala pandemi," jelasnya.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim menyebutkan, pemerintah menyimpan dana di Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) berbentuk deposito dengan nilai total Rp30 triliun. Selain itu, uang negara juga ditempatkan di Bank BPD DIY sebesar Rp1 triliun.
Penyimpanan dana tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perbankan supaya bisa mengalirkan kredit usaha-usaha produktif seperti bagi pelaksana UMKM dan koperasi.

“Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan program ini, sehingga pemulihan ekonomi nasional Indonesia dapat berlangsung dengan lebih cepat,” ucapnya.***

Editor: Raden Bagja


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x