Muncul Gempa Besar Akibat Sesar Lembang Tahun 1600, Kapan Terjadi Lagi? Simak Penjelasan BMKG

- 27 Januari 2021, 14:10 WIB
Gunung Batu yang berada di Desa Langensari, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, merupakan titik bertemunya Sesar Lembang dari segmen barat dan segmen timur yang berpotensi menimbulkan gempa kisaran 7 magnitudo.
Gunung Batu yang berada di Desa Langensari, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, merupakan titik bertemunya Sesar Lembang dari segmen barat dan segmen timur yang berpotensi menimbulkan gempa kisaran 7 magnitudo. /Raden Bagja/Mudanesia.Pikiran-Rakyat.com

Menurut Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, BMKG mulai memasang dan mengoperasikan seismograf WWSSN (World Wide Standardized Seismograph Network) pertama kali di Lembang pada 1 Januari 1963.

Selain untuk memantau gempa di wilayah Indonesia, seismograf jenis Benioff Short Period 3 Komponen dan Sprengneter Long Period 3 Komponen yang dipasang di daerah itu digunakan untuk memantau aktivitas Sesar Lembang, sesar sepanjang sekitar 25-30 km berarah barat-timur yang menurut para ahli memiliki magnitudo tertarget 6,8.

Baca Juga: Puluhan Gempa Kecil di Patahan Lembang tahun 2009-2011, Bukti Sesar Masih Aktif

Para petugas BMKG sejak lama sudah mengamati catatan gempa-gempa lokal pada seismogram analog di sekitar Lembang.

Aktivitas gempa di jalur Sesar Lembang mulai tahun 2008 dapat dipantau lebih baik karena BMKG mengoperasikan jaringan monitoring gempa digital menggunakan sensor gempa dengan kawasan frekuensi lebar.***

Halaman:

Editor: Raden Bagja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x