Gempa Bumi M6,6 di Perairan Selatan Banten: Tidak Berpotensi Tsunami Tapi Rawan Likuefaksi

- 14 Januari 2022, 19:06 WIB
Ilustrasi gempa bumi.
Ilustrasi gempa bumi. /psc631798/pixabay

MUDANESIA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo M6,6 terjadi di perairan selatan Provinsi Banten, Jumat 14 Januari 2022.

Guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat seperti di Jakarta dan sekitarnya dengan intensitas III-IV MMI, di Bandung dengan intensitas II-III MMI.

Informasi sementara, gempa bumi ini mengakibatkan kerusakan di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten.

Baca Juga: Tambahan Panggilan Baru Jungkook BTS dari Leader RM, Apa Sebutannya Coba?

"Gempa bumi terjadi pada hari Jum'at, tanggal 14 Januari 2022, pukul 16:05:41 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 105,26° BT dan 7,01° LS, berjarak sekitar 52 km baratdaya Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dengan magnitudo M6,7) pada kedalaman 10 km," tulis siaran pers yang dikirim Badan Geologi.

Sementara menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 105,251° BT dan 6,929° LS dengan magnitudo M6,6 pada kedalaman 37,2 km.

Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 105,34° BT dan 6,84° LS, dengan magnitudo M6,5 (Mw) pada kedalaman 44 km.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah BATAM Hari Jumat 14 Januari 2022

Lokasi pusat gempa bumi berada di laut, di perairan selatan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Daratan sekitar pusat gempa bumi pada umumnya berupa morfologi dataran dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh endapan sedimen berumur Kuarter hingga Tersier.

"Endapan Kuarter dan endapan Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," lanjutnya.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa bagian barat (sekitar Selat Sunda), dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif baratlaut – tenggara.

Halaman:

Editor: Raden Bagja

Sumber: PVMBG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x