Network
MUDANESIA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan disebut memimpin langsung penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta pada Rabu, 25 November 2020.
Di mata pengamat politik Rocky Gerung, sosok Novel Baswedan luar biasa dan patut mendapat pujian. Apresiasi sebaliknya ditujukan kepada Ketua KPK Firli Bahuri.
“Selalu orang menanggap bahwa kemampuan KPK itu tergantung pada kemampuan Novel Baswedan. Jadi Novel yang jadi sorotan, kalau Firli biarlah dia sibuk baca buku saja,” kata Rocky Gerung, dikutip Mudanesia dari tayangan Youtube Rocky Gerung Official, Kamis 26 November 2020.
Baca Juga: Mengonsumsi Ikan Bagus untuk Kesehatan Kulit, Buat Cegah Keriput sampai Kurangi Minyak pada Wajah
Kondisi Novel Baswedan saat ini memang mengalami keterbatasan, di mana sebelah bola matanya mengalami kerusakan karena disiram air keras beberapa tahun lalu.
Namun, menurut Rocky Gerung, keterbatasan tersebut bukan kendala berarti bagi Novel Baswedan untuk mengungkap kasus-kasus besar, seperti kasus dugaan ekpsor benih lobster yang menyeret Edhy Prabowo.
“Yang rusak bola matanya, tapi mata pikirannya mata batinnya itu tajam. Saya percaya Novel Baswedan itu ia imbangi kesulitan dia melihat dengan mata dan dia pertajam kemampuan dengan akal dan nurani,” kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Karir Maradona Hancur Akibat Kecanduan Pada Alkohol dan Narkoba, Juga 6 Atlet Sepak Bola Ini
Menurutnya, operasi KPK yang dilakukan Novel Baswedan selalu senyap. Namun, sekalinya terbongkar adalah kasus-kasus besar, termasuk penangkapan Edhy Prabowo yang disebut Rocky Gerung sebagai ‘Big Fish’.
