Apakah Tidur Dilantai Bisa Terkena Paru-paru Basah?, Simak Penjelasannya Dari Dokter Spesialis

- 20 April 2024, 11:00 WIB
Dokter Ermono Superaya Sp. BTKV menyampaikan penjelasan tentang kanker paru-paru dalam acara diskusi kesehatan di RSUP Fatmawati Jakarta, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/Fitra Ashari)
Dokter Ermono Superaya Sp. BTKV menyampaikan penjelasan tentang kanker paru-paru dalam acara diskusi kesehatan di RSUP Fatmawati Jakarta, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/Fitra Ashari) /

MUDANESIA - Dokter spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular dari RSUP Fatmawati Jakarta, dr. Ermono Superaya Sp. BTKV, menegaskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk asumsi bahwa kebiasaan tidur di lantai dan menggunakan kipas angin menghadap badan dapat menyebabkan kondisi tersebut.

Menurut dr. Ermono, paru-paru basah dapat disebabkan oleh infeksi pada paru-paru atau penyakit jantung yang mengakibatkan penumpukan cairan di paru-paru, bukan hanya karena sering tidur di lantai.

"Tidur di lantai tidak langsung menyebabkan paru-paru basah. Yang harus diperiksa adalah kondisi jantung dan paru-paru, dan tidur di lantai sebenarnya tidak menjadi masalah," katanya.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan kipas angin yang menghadap langsung ke badan saat tidur juga bukan penyebab utama paru-paru basah. Namun, infeksi dapat terjadi jika kipas angin yang digunakan tidak bersih dan berdebu.

Dokter tersebut menjelaskan bahwa debu yang terhirup selama tidur dengan kipas angin menyala selama delapan jam bisa menyebabkan infeksi paru-paru karena debu tersebut bisa masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan peradangan.

"Jadi, paru-paru basah bisa terjadi karena debu yang masuk dan mengendap di paru-paru. Sel dalam darah putih akan meradang untuk melawan infeksi tersebut," ujarnya.

Ermono juga menjelaskan bahwa penyakit jantung atau infeksi bisa menyebabkan paru-paru terus-menerus terendam cairan.

Jika pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi pada paru-paru, pasien disarankan untuk rutin memeriksakan diri dan melakukan pengeluaran cairan untuk memastikan tidak ada tumor atau kanker di paru-parunya.

"Jika terdapat infeksi paru-paru, penting untuk terus berkonsultasi dengan dokter hingga tidak ada masalah lagi. Kemudian, dapat dilakukan kontrol setahun sekali dan minum obat sesuai anjuran dokter. Jangan anggap remeh dan bosan untuk berkunjung ke dokter," ucapnya.

Halaman:

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x