"Menurut pengamatan data seismometer oleh Dr Afnimar, pendekatan geofisika dari rekaman seismometer bahwa dari tahun 2009-2011 itu setidaknya telah terjadi 10 gempa meskipun kecil skalanya yakni lebih kecil dari tiga di sepanjang Sesar Lembang di ujung barat dan timur," kata Eko, sebagaimana dikutip Mudanesia.com dari situs Antara.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui pendekatan geologi dari tahun 2010 hingga 2012 dan dilanjutkan beberapa tahun lalu diketahui bahwa sekitar 60 tahun sebelum Masehi atau sekitar dua ribu tahun lalu telah terjadi gempa di Sesar Lembang.
"Dari penelitian saya, saya bisa mengukur setidaknya gempa yang menghasilkan kolam yang terbentuk dua ribu tahun lalu itu besar 6,8 skala Richter, kemudian saya menemukan data 500 tahun lalu besar 6,6 skala Richter, tapi setelahnya ada gempa lagi, yang kita tidak tahun besarnya tapi jejaknya terekam dalam kolam itu," kata Eko.***