MUDANESIA - Perusahaan bioteknologi yang berbasis di Inggris, Roboscientific sedang mengembangkan perangkat sensor yang dapat 'mencium' penyakit atau virus pada hewan ternak.
Roboscientific menargetkan, model produksi untuk peternakan ayam akan selesai pada musim semi tahun ini dengan biaya sekitar £ 5.000 (sekitar Rp85 juta) per perangkat.
Saat organisme hidup terinfeksi penyakit, maka organisme itu akan mengeluarkan bau tertentu.
Baca Juga: Bansos Sembako Rp200 Ribu Cair Lagi Maret 2021, Cek Daftar Penerima Melalui Cara Berikut Ini
Perangkat sensor akan mengambil sampel udara senyawa organik mudah menguap (Volatile Organic Compounds/ VOC) yang membentuk bau tersebut dan mengidentifikasi bahwa hewan ternak itu terinfeksi suatu penyakit.
Meskipun virus tidak mengeluarkan VOC seperti halnya penyakit, tetapi gejala yang ditimbulkannya menciptakan perubahan metabolisme yang menghasilkan VOC.
Jika ada penyakit atau virus baru, Roboscientific hanya perlu menambahkan sidik jari digital ke dalam sensor, agar perangkat tersebut dapat segera mengidentifikasi penyakit atau virus baru tersebut.
Direktur penjualan Roboscientific, Angela Curtis, mengatakan bahwa ide itu muncul saat pendiri perusahaannya tengah bekerja di Afrika.