Baca Juga: Lokasi dan Jadwal SIM SAMSAT Keliling ONLINE KABUPATEN CIREBON Hari Ini, Rabu 19 Januari 2022
Akan tetapi keluarga para korban tertahan oleh ketakutan dan status sosial yang rendah untuk mengambil tindakan terhadapnya.
De Rais tidak ditangkap sampai September 1440, ketika dia menculik seorang pendeta setelah perselisihan yang tidak terkait dengan pembunuhan. Dia kemudian diadili secara bersamaan di pengadilan gerejawi dan sipil untuk berbagai pelanggaran termasuk bid'ah, sodomi, dan pembunuhan lebih dari 100 anak.
Di bawah ancaman penyiksaan, de Rais mengakui tuduhan itu dan menggambarkan penyiksaan secara ritual terhadap puluhan anak yang diculik oleh pelayannya selama hampir satu dekade.
Baca Juga: JADWAL SAMSAT ONLINE Perpanjangan SIM Keliling Online KABUPATEN MAJALENGKA, 19 Januari 2022
Dia dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar dan digantung secara bersamaan, dan hukuman itu dilakukan di Nantes pada tanggal 26 Oktober 1440. De Rais telah menyesal dan tenang menghadapi eksekusi.
Anehnya, ini membuatnya mendapat pujian anumerta sebagai model pertobatan Kristen. Puasa tiga hari bahkan dilakukan setelah kematiannya.
Dalam satu ironi mual terakhir, sebuah tradisi muncul di mana orang tua di sekitar Nantes memperingati ulang tahun eksekusi de Rais dengan mencambuk anak-anak mereka, mungkin untuk memberi kesan kepada mereka tentang beratnya dosa yang telah dia pertobatkan. Praktek ini diyakini telah bertahan selama lebih dari satu abad setelah kematiannya.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SAMSAT SIM Keliling ONLINE Polres KARAWANG Hari Ini, 19 Januari 2022
Di zaman modern, para revisionis mempertanyakan apakah de Rais benar-benar bersalah atas kejahatan yang membuatnya dieksekusi, mencatat bahwa pengakuannya diambil dengan ancaman penyiksaan. Namun, sebagian besar sejarawan yang telah memeriksa bukti dari persidangan de Rais tetap percaya bahwa dia memang melakukan pembunuhan.***