MUDANESIA - Baru-baru ini, sejumlah negara melaporkan adanya kasus mutasi baru dari virus Corona.
Mutasi baru dari virus Corona disinyalir lebih berbahaya dari virus lama.
Mencegah terjadinya pandemi akibat varian baru virus Covid-19, sejumlah negara menyiapkan langkah antisipasi mulai dari menjemput warga negaranya dari Inggris, hingga menutup bandara dari warga negara asing.
Baca Juga: Bikin Gisel Gelap Mata Khianati Gading Marten, Cek 13 Fakta MYD, Pemeran Pria Video Syur 19 Detik
Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran Dr. Mia Miranti, M.P., mengatakan, virus Corona termasuk ke dalam kelompok virus RNA. RNA merupakan salah satu jenis dari asam nukleat yang menjadi ciri bahwa virus dikategorikan sebagai makhluk hidup.
Hasil penelitian di beberapa jurnal ilmiah menyebut bahwa kelompok virus RNA mudah mengalami mutasi. Ketika virus Corona menginfeksi satu tubuh inang, maka RNA-nya akan melakukan replikasi atau berkembang biak.
“Replikasi virus ini tidak ada yang tidak menyebabkan penyakit pada inangnya, karena dia akan mengambil alih sistem kerja sel inang untuk proses reproduksi dia,” ujar Mia dikutip Mudanesia.com dari situs resmi Universitas Padjadjaran.
Baca Juga: Drone Bawah Laut di Makassar Serupa dengan yang Diproduksi 5 Negara Ini
Terkait Covid-19, Mia menyebut bahwa virus Corona sebenarnya sudah sering mengalami mutasi. Mutasi dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan sel inangnya.