Sesar Lembang Ancam Bandung Raya, Pemerintah Daerah di Himbau Tingkatkan Sosialisasi Mitigasi Bencana

- 26 April 2024, 14:00 WIB
Lokasi Tebing Keraton di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang berada di zona Sesar Lembang.
Lokasi Tebing Keraton di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang berada di zona Sesar Lembang. /Antara/M Agung Rajasa/

Penelitian yang di rilis dalam jurnal tersebut juga menganalisis tingkat kerawanan pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Lembang yang terdiri dari Desa Lembang, Pagerwangi, Kayu Ambon, Gudang Kahuripan, Langensari. Lalu Kecamatan Parongpong yang terdiri dari Desa Cihideung, Ciwaruga, Cigugurgirang, Karyawangi, Cihanjuang, Cihanjuang Raya.
Kemudian Kecamatan Cisarua yang terdiri dari Desa Kertawangi, Jambudipa, Padasih dan Pasirhalang.

Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bawa ada 3 Desa di. Kecamatan Parongpong yang memiliki tingkat resiko kerawanan yang tinggi yaitu Desa Karyawangi, Cigugurgirang dan Cihanjuang. Kemudian 1 Desa berada di Kecamatan Cisarua yaitu Desa Kertawangi.

Sedangkan Desa Pagerwangi, Langensari di Kecamatan Lembang. Lalu Desa Cihideung, Cihanjuang Raya, Ciwaruga di Kecamatan Cihideung serta Desa Jambudipa, Padaasih di Kecamatan Cisarua memiliki tingkat resiko kerawanan sedang.

Sementara, Desa Kayu Ambon, Gudang Kahuripan, Lembang di Kecamatan Lembang dan Pasirhalang di Kecamatan Cisarua memiliki resiko kerawanan yang rendah.

Berdasarkan hasil penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam laman resminya, pada 4 Januari 2024, tercatat terdapat 20 desa di 4 kecamatan Kabupaten Bandung Barat yang masuk ke dalam zona bahaya oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Selain itu, diperkirakan ada lebih dari 150.000 penduduk diperkirakan akan terkena dampak dari pergerakan dari sesar Lembang, dengan perkiraan kerugian ditaksir mencapai Rp. 4 triliun.

Sementara itu, berdasarkan penelitian Pusat Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) Marjiyono yang melakukan penelitian dengan metode mikrotremor di 97 titik di Kota Bandung pada tahun 2011, mengatakan bahwa terdapat faktor penguatan rambatan gelombang gempa di Kota Bandung berkisar 2,2 sampai 17. Sedangkan penguatan tertinggi yang mencapai 16,5 diprediksi akan terjadi di daerah Gedabage. Diperkirakan efek goncangan di Gedebage bisa lebih besar 16,5 kali daripada di Lembang. Karena Gedebage berada pada titik paling rendah atau dalam saat Kota atau cekungan Bandung masih berbentuk danau.
Kemudian, gempa juga dapat memicu potensi longsor di Dago Atas, Pasir Wangi, hingga Cisurupan.

Peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa, dalam acara diskusi 'TALK TO SCIENTISTS bertema "Pemetaan Sesar Pulau Jawa serta Mitigasi Resiko Bencana Geologi" seperti dikutip dalam channel YouTube Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pada Selasa (23/4/2024), mengatakan Bandung berdiri di atas bekas danau purba. Dengan kondisi struktur bebatuan yang lunak. Sehingga di khawatirkan jika terjadi gempa di Sesar Lembang maka Kota Bandung akan mengalami goncangan yang lebih kuat.

"Jadi walau pun Sesar Lembang dengan Kota Bandung, misalkan, jaraknya lebih dari 7 kilometer, tetapi bisa jadi yang berada di Kota Bandung ini merasakan goncangan yang sangat kuat karena dia berada di atas tanah yang lunak," ungkap Nuraini.

Sementara berdasarkan hasil perhitungan Pusat Penelitian Mitigasi Bencana (PPMB) ITB yang memperkirakan akan kerusakan sekitar 2,5 juta rumah di Bandung dengan 500.000 di antaranya diperkirakan mengalami rusak total. Sedangkan potensi kerugian ekonomi akibat gempa bumi karena Sesar Lembang mencapai Rp. 51 triliun.

Halaman:

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Mudanesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah