Anak Yang Agresif (Parenting)

- 6 April 2024, 14:00 WIB
Anak Yang Agresif (Parenting)
Anak Yang Agresif (Parenting) /Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM/

MUDANESIA - Orang tua merasa khawatir jika anaknya diusia anak prasekolah, melihat anak- anak itu kadang melakukan sesuatu hal yang buruk, seperti anak itu menggigit, memukul temannya, mendorong, menendang dan mengganggu. Hal ini merupakan sikap buruk yang menyertai perilaku agresif. Dalam fikiran orangtua ada ketakutan anak mereka akan tumbuh menjadi anak yang kejam atau jahat.

Orangtua lain yang melihat anaknya jadi korban dari salah satu berperilaku seperti ini, merasa cemas juga karena, karena anaknya menjadi korban maka dalam fikirannya pun muncul anak yang korban itu akan menjadi anak yang lemah dan penakut dan juga anaknya menjadi korban menjadi terluka.

Fenomena ini bisa menjadi hal yang banyak dialami oleh orangtua yang mempunyai anak usia prasekolah.

APA ITU PERILAKU AGRESIF

Agresif merupakan perilaku serius yang tidak seharusnya dan menimbulkan konsekuensi yang serius baik untuk anak maupun untuk orang lain yang ada di lingkungannya. Salah satu bentuk emosi anak adalah marah yang diekspresikan melalui agresi. Hal tersebut merupakan tindakan yang biasa dilakukan oleh anak sebagai hasil dari kemarahan atau frustasi.

JENIS PERILAKU AGRESIF

Lancelotta dan Vaughn menyatakan ada empat tipe perilaku agresi dan reaksi anak-anak terhadap penerimaan sosial, (disadur oleh penulis yaitu : Farah Arriani dalam tulisannya berjudul Perilaku Agresif Anak Usia Dini yang menyatakan bahwa (1) agresi fisik yang diprovokasi, misal: menyerang kembali mengikuti provokasi; (2) agresi yang meledak, misal: marah tanpa alasan yang jelas; (3) agresi lisan, misal: mengancam; dan (4) agresi secara tak langsung, misal: menceritakan pada orangtua bahwa anak lain yang melakukan kesalahan.
Menggigit, memukul, mendorong dan menendang pada anak usia prasekolah itu merupakan perilaku yang tidak disengaja. Hal ini terjadi pada anak usia prasekolah. Kelihatannya anak itu menggigit tapi sebenarnya bukan marah atau frustasi tapi bagi anak itu ketika melakukan gigitan adalah suatu kegiatan bercanda. Kadang kita sebagai orangtua tidak mengetahui hal tersebut. Namun di lain waktu juga kadangkala menggigit itu dilakukannya karena frustasi yang di rasakan anak prasekolah, seperti salah satu luapan amarah.

SEBAB ANAK ITU BERPERILAKU AGRESIF

Ada anak yang dilahirkan sebagian ketika lahir mempuyai perilaku lebih agresif dari yang lain, tetapi dalam hal ini lingkungan juga berperan penting dalam membentuk ataupun mencegah perilaku kasar yang dilakukannya. Beberapa sebab, penulis akan menyampaikannya yaitu :

  1. Anak sebagai korban kekerasan. Sebagian anak-anak yang berperilaku terlalu agresif sebelumnya itu menjadi korban agresif, apakah itu dari orang tua, saudara atau teman bisa juga dari pengasuhnya, yang melakukan tindak kekerasan yang membuat anak meniru apa yang telah terjadi.
  2. Anak yang terlalu dimanjakan. Keadaan anak yang terlalu dimanjakan juga bisa anak itu menjadi agresif. Anak yang selalu mendapatkan apapun yang dimintanya bisa menjadikan anak yang agresif, baik secara verbal maupun fisik, terhadap anak lain. Karena merasa paling berkuasa dan kadangkala tidak mau berbagi atau pun kadangkala anak tidak bisa menerima jika suatu keinginannya tidak segera terpenuhi.
  3. Tontonan televisi dan video game. Tontonan dan permainan yang sering dilihat dan dipermainkan anak akan memicu anak berperilaku agresif. Melihat perilaku agresif dan keras di televisi juga mendorong anak menjadi lebih agresif. Video game yang biasa dimainkan seringkali mengajarkan kekerasan yang belum sesuai untuk anak.

PENCEGAHAN PERILAKU AGRESIF

Beberapa perilaku yang bisa menyebabkan anak berperilaku agresif, maka orang tuapun harus lebih menjadi pemerhati dan menyelidiki mengapa anak menjadi agresif itu. Menyingkirkan contoh untuk kekerasan, memberi batasan dan juga mengajarkan agar anak mau mengungkapkan kemarahan secara verbal, hal ini dapat merubah dan membantu mengatasi perilaku agresif pada anak.

Dengan harapan agar anak tidak mengulangi lagi hal-hal buruk yang dilakukan. Orangtua harus punya perbendaharaan kalimat seperti: “ananda, tak boleh, sama sekali tak boleh memukul lagi, contoh kata-kata ini dapat disampaikan apabila anak melakukan agresif memukul.

Ajarkan sikap baik dan menghargai orang lain, orangtua mau melakukan dan memperdengarkan cerita-cerita baik mengenai sikap baik, dan jangan lupa pujilah anak ketika mereka bersikap manis.

Halaman:

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x