MUDANESIA - Universitas Padjadjaran mendirikan pusat studi inovasi digital, untuk mendukung ekosistem pembelajaran di Program Studi Bisnis Digital. Pusat studi ini juga untuk menjawab tantangan Presiden Joko Widodo bahwa perguruan tinggi harus antisipatif terhadap perubahan global.
Sejak awal pendirian, Prodi Bisnis Digital Unpad langsung meraih tingkat keketatan tertinggi. Ini berarti, prodi ini berpeluang untuk menghasilkan lulusan terbaik yang siap terjun di dunia digital.
Ketua Pusat Studi Inovasi Digital atau Digits Unpad Dr.rer.pol. Hamzah Ritchi, M.BIT., Ak., menjelaskan, Digits Unpad didirikan sebagai tindak lanjut dari pendirian Prodi Bisnis Digital di FEB Unpad pada 2018. Prodi ini didirikan Unpad untuk menjawab tantangan dari Presiden RI Joko Widodo yang mendorong perguruan tinggi antisipatif terhadap perubahan global.
Baca Juga: Salut, Dua Siswa SMA Serukan Petisi Tolak Galon Sekali Pakai di Change.org
“Kita lihat FEB punya peluang untuk membangun ekosistem yang lebih bagus dan mendukung prodi yang sudah didirikan,” ujar Ritchi
Di awal kehadirannya, Digits Unpad mendapat tawaran kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk menjadi mitra dalam program Digital Talent Scholarship (DTS) pada 2018.
Program ini merupakan pelatihan nonteknis untuk menyiapkan talenta di dunia digital. Salah satu programnya diikuti oleh lulusan program vokasional dan sarjana.
Ritchi menjelaskan, Digits Unpad akhirnya dipercaya menjadi mitra untuk menyelenggarakan pelatihan dengan metode Massive Open Online Courses (MOOC) dengan tema pelatihan seputar bisnis digital. Program tahun pertama diikuti oleh sekira 1.000 peserta dari seluruh wilayah di Indonesia.
“Ada 5 universitas yang melaksanakan DTS, Unpad satu-satunya universitas yang menjalankan MOOC,” kata Ritchi.