Terapkan Prokes Ketat, Dusun Bambu Berikan Ruang Gerak Setiap Pengunjung 200 Meter Persegi

- 16 Mei 2021, 10:15 WIB
Objek wisata Dusun Bambu dalam menerapkan protokol kesehatan ketat  dan untuk menghindari kerumunan setiap pengunjung diberikan ruang gerak 200 meter persegi.
Objek wisata Dusun Bambu dalam menerapkan protokol kesehatan ketat dan untuk menghindari kerumunan setiap pengunjung diberikan ruang gerak 200 meter persegi. /instagram @dusun_bambu/

MUDANESIA – Dusun Bambu merupakan objek wisata alam yang menawarkan pengalaman bagi wisatawan dalam mengenal nilai-nilai kearifan budaya sunda yang di dalamnya mengajarkan untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.

Lembur Urang salah satu areal yang berada di Dusun Bambu menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk menikmati dan mengenal budaya sunda yang menampilkan bangunan-bangunan tradisional dan mengajak para wisatawan untuk terlibat langsung dalam berbagai kegiatan, seperti bermain musik gamelan, memainkan permainan tradisional, membuat berbagai kerajinan serta aktivitas lainnya.

Pupuhu Lembur Urang Dusun Bambu, Wawan Dandawan Margadipradja mengatakan, Lembur Urang merupakan replika dari kampung adat Ciptagelar yang coba didekatkan dengan para wisatawan yang berkunjung ke Dusun Bambu. Selain mendapatkan hiburan, para pengunjung juga bisa membawa pengalaman ketka pulang ke rumah.

Baca Juga: Tersisa 7,5 Juta Lembar, Masyarakat Masih Bisa Menukar Uang Rp75 Ribu

Baca Juga: Masih Bisa Daftar Untuk Dapatkan Banpres BPUM Rp1,2 Juta, Simak Caranya Berikut Ini

“Lembur Urang tidak hanya menawarkan suasana kampung adat Ciptagelar tapi wisatawan juga bisa terlibat langsung dalm berbagai kegiatan di dalamnya,” ucapnya, Minggu, 16 Mei 2021.

Wawan menekankan pengenalan budaya kesundaan akan terus dilakukan sebagai upaya menjaga nilai-nilai tradisi dan mengenalkannya ke masyarakat terutama generasi muda. Mengingat banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa diambil untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam mengenal kebudayaan sunda tidak bisa diartikan untuk menjalankan kehidupan masa lalu di masa sekarang. Akan tetapi lebih pada menggali nilai-nilai tradisi yang saat ini masih relevan dan bisa diterapkan,” jelasnya.

Baca Juga: Dikritik Aktivis Indonesia di Gaza, Deddy Corbuzier Sampaikan Ini: Bicara Terlalu Cepat Bisa Jadi Kebodohan

Halaman:

Editor: Raden Bagja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x