Salut, Dua Siswa SMA Serukan Petisi Tolak Galon Sekali Pakai di Change.org

- 1 Desember 2020, 07:08 WIB
Tangkapan layar petisi
Tangkapan layar petisi /Change.org

MUDANESIA - Dua siswa SMA serukan untuk menghentikan produksi galon sekali pakai. Mereka beralasan, galon sekali pakai itu akan menambah volume sampah di rumah tangga.

Hal itu mereka sampaikan dalam petisi mereka di change.org dengan seruan: Tolak Galon Sekali Pakai. Petisi itu pertama kali diunggah oleh Elhan dan Helfia pada Sabtu, 28 November 2020.

"Kantong plastik sekali pakai udah dilarang. Ehhh, tiba-tiba sekarang muncul galon sekali pakai," begitu awal dari petisi mereka kepada PT Tirta Frisindo.

Baca Juga: Buka Kembali Ajuan Centang Biru, Twitter Syaratkan Akun Pendaftar Harus Terkenal dan Aktif

PT Tirta Frisindo ini adalah perusahaan yang memproduksi galon sekali pakai dengan merek Le Minerale.

Elhan dan Helfia mengaku sebagai anak SMA, mereka diajari untuk peduli lingkungan. Di SMA mereka, ada program Envirochallenge untuk ngurangin botol air mineral sekali pakai. Ada galon isi ulang di sekolah. Sehingga, tidak perlu beli air mineral kemasan lagi.

"Pas pertama lihat iklan le minerale, jujur kami sedih. Upaya kami buat mengurangi wadah plastik sekali pakai dengan galon isi ulang seakan dipatahkan oleh hadirnya galon sekali pakai," ujarnya.

Baca Juga: Kumpulkan Sejuta Tanda Tangan, Uun Samsa Akan Diusulkan Menjadi Bapak Pramuka Garut

Belum lagi sekarang lagi pandemi. Kegiatan yang lebih lama dihabiskan di rumah menyebabkan konsumsi sampah yang berlebih dari tiap-tiap rumah tangga.

"Terutama sampah yang membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, YES! SAMPAH PLASTIK!" kata mereka

Elhan dan Helfia menyinggung sulitnya penanganan sampah plastik. Untuk mengurangi pemakaiannya pun terbilang sulit. Masyarakat dihadapkan pada pilihan berat karena pilihan nonplastik dari vendor pengirim barang, makanan, maupun kurir masih minim.

Baca Juga: Hingga Akhir Hayat, Perjuangan Uun Samsa Mendapatkan Pengakuan Tidak Kunjung Diterima

"Udah sulit mengurangi wadah plastik sekali pakai, eh malah muncul produk galon sekali pakai. Alasannya demi higienitas. Jadi maksudnya galon isi ulang dari produsen lain gak higienis gitu," kata Elhan dan Helfia.

Menurut Elhan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebenarnya sudah mengatur phase out beberapa jenis produk dan kemasan produk sekali pakai dalam Permen LHK No P 75/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan bahwa langkah perusahaan produsen air kemasan tersebut kontraindikasi dengan kebijakan pemerintah.

"Tapi KLHK kelihatannya belum ambil langkah, nih. Karena itulah kami bikin petisi. Kami ingin mendorong agar PT Tirta Frisindo Jaya untuk menarik produk galon sekali pakai ini," ucapnya.

Kedua anak SMA ini mengkhawatkan adanya krisis baru saat masa pandemi. Mereka juga meyakini, petisi mereka akan didukung publik. Mengingat, petisi sebelumnya tentang permintaan perubahan yang berhasil mendorong kebijakan plastik berbayar.

"Kami butuh dukungan untuk menghentikan produksi galon sekali pakai ini," ucap Elhan dan Helfia. ***

Editor: Raden Bagja


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x