MUDANESIA - Makanan cepat saji atau yang biasa dikenal Masyarakat dengan sebutan Junk Food, merupakan makanan sampah atau tidak bergizi. Dapat diartikan makanan ini mampu membahayakan bagi tubuh.
Kehadiran Junk Food dalam industry makanan dapat mempengaruhi pola makan terutama pada usia Remaja. Karena popular dengan penyajian yang cepat, tersedia secara luas, kekinian dan yang paling penting memiliki rasa yang enak.
Baca Juga: Ramuan Mujarab Untuk Mengatasi Nyeri Rematik (Rheumatoid Arthritis) Pada Lansia
Berikut jenis makanan Junk Food :
- Gorengan.
- Asinan.
- Hamburger, sosis, dll.
- Daging berlemak dan jeroan.
- Mie instan.
- Makanan kalengan.
- Olahan Keju.
- Manisan Kering.
Umumnya Junk Food adalah makanan berkadar garam (sodium) tinggi, gula tinggi, namun kandungan nutrisi, protein, vitamin, dan mineral yang sedikit.
Baca Juga: Lebih dari Sekedar Zat Gizi, Manfaat Ajaib Menyusui Bayi
Pengaruh Konsumsi Junk Food
- Pengaruh teman : Pada penelitian, ajakan teman sebaya juga menjadi penyebab tingginya konsumsi makanan cepat saji terutama pada remaja (Mustikaningsih, D., Hartini, T.N.S. & Syamsiatun, N.H. 2015).
- Brand makanan cepat saji : Makanan yang memiliki brand atau merk terkenal sebagai ekspresi diri dalam pergaulan dan menjadi ajang bergengsi.
- Uang saku : Relatif murah, terutama banyaknya penawaran diskon oleh restoran cepat saji meningkatkan keinginan untuk membeli makanan tersebut (Septiana, P., Nugroho, F.A. & Wilujeng, C.S. 2018).
Bahaya Risiko Kanker!
Konsumsi makanan cepat saji Risiko Kanker seperti pada sistem pencernaan. Studi Eropa menyebutkan kebiasaan ini mampu mengakibatkan risiko Kanker Kolorektal.
- Kanker Prostat
Penelitian menunjukan bahwa pria terlalu sering makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam satu bulan menunjukan peningkatan kanker (Marwan, M.R., 2017). - Tumor Payudara
Makanan cepat saji identik dengan daging yang dimasak temperature tinggi yang akan membentuk zat-zat karsinogenik. Zat ini berpotensi membentuk tumor payudara dan meningkatkan risiko kanker (Putra, S.R. 2015.)
Baca Juga: Pisang: Buah Lezat dengan Segudang Manfaat Kesehatan