Sering Mengalami Sakit Haid (Dismenore)? Inilah beberapa Terapi yang bisa kamu lakukan!

- 13 Januari 2024, 23:52 WIB
Ilustrasi Dismenore (Sakit Haid)
Ilustrasi Dismenore (Sakit Haid) /Annisa Nur

MUDANESIA - Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan juga perkembangan baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Masa remaja ini berada dalam rentang usia 10-19 tahun dan merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa.

Peristiwa terpenting yang terjadi ketika kita gadis remaja adalah datangnya haid pertama. Remaja yang sedang mengalami proses pematangan reproduksi dengan usia menarche termuda adalah 9 tahun.

Pada saat menstruasi, wanita kadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat kondisi tersebut dinamakan nyeri haid, yaitu keadaan nyeri yang hebat dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri haid (dysmenorrhoe) merupakan suatu fenomena simptomatis meliputi nyeri abdomen, kram, sakit punggung.

Baca Juga: Punya Hipertensi? Inilah Beberapa Terapi yang bisa Membantu Kamu!

Angka kejadian dismenorea tipe primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% dan dismenore tipe sekunder sebesar 9,36%. Nyeri haid ini sering mengganggu wanita dalam beraktivitas, hal ini menyebabkan para wanita berupaya mencari cara untuk mengurangi nyeri yang dialaminya.

Cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi nyeri haid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu farmakologi dan non farmakologi. Cara farmakologi ini bisa kita lakukan dengan dengan minum obat-obatan dan cara non farmakologi dapat dilakukan beberapa terapi komplementer.

Cara farmakologi ini memang memiliki efek yang instan dan lebih efektif dalam mengurangi nyeri haid yang kita alami sebagai wanita daripada cara non farmakologi, namun bila mengonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu yang panjang akan berdampak negative bagi kesehatan seperti terjadi kerusakan pada hati dan ginjal.

Baca Juga: Sering Mengalami Sulit Tidur? Inilah Terapi yang Bisa Membantu Kamu!

Karena cara farmakologi untuk meredakan nyeri dismenore ini memiliki dampak negative bagi tubuh, maka inilah beberapa cara non-farmakologi yang bisa kita lakukan :

A. Terapi Relaksasi Benson
Relaksasi Benson ini merupakan pengobatan untuk menghilangkan nyeri dengan upaya memusatkan perhatian pada suatu fokus dengan menyebut berulang-ulang kalimat yang diyakini dan menghilangkan berbagai pikiran yang mengganggu.

Halaman:

Editor: Tatos Ridwan A. Fauzi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah