Presiden Batalkan Opsi Vaksinasi Berbayar, Pramono Anung: Sesuai dengan Respons Masyarakat

- 18 Juli 2021, 14:30 WIB
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberikan keterangan pers, di Istana Negara, Jakarta, Jumat 16 Juli 2021
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberikan keterangan pers, di Istana Negara, Jakarta, Jumat 16 Juli 2021 /Sekretariat Kabinet/

MUDANESIA - Presiden Joko Widodo membatalkan opsi vaksin Gotong Royong berbayar bagi masyarakat. Rencananya, vaksin ini akan disalurkan melalui Kimia Farma.

"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma, semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021

Sebelumnya PT Kimia Farma mengungkapkan BUMN tersebut membuka program vaksinasi gotong royong mandiri dengan menggunakan vaksin Sinopharm.

Baca Juga: Percepatan Pencairan Bansos PKH Cair Juli 2021, Simak Cara Mendapatkannya

"Sehingga semua vaksin tetap dengan mekanisme yang digratiskan seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden sebelumnya," ujar Pramono menambahkan.

PT Kimia Farma rencananya akan menjadi pihak yang menyelenggarakan vaksinasi berbayar dengan harga vaksin berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharma adalah Rp 879.140.

Rinciannya yakni pembelian vaksin sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif layanan sebesar Rp 117.910 per dosis. Untuk dua dosis vaksin, harga vaksin adalah sebesar Rp 643 ribu, sedangkan untuk dua kali layanan vaksinasi tarifnya Rp 253.820.

Baca Juga: Tambahan 3 Juta Penerima, Berikut Cara Daftar dan Cek Bansos BLT UMKM Agar Bantuan Dapat Dicairkan

"Hal yang berkaitan dengan vaksin Gotong Royong mekanismenya tetap melalui perusahaan, dan perusahaan yang akan membayar kepada seluruh karyawan yang ada," ujar Pramono.

Halaman:

Editor: Raden Bagja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x