Konflik SBM ITB Bikin Psikologis Mahasiswa Terguncang, Perwakilan Orang Tua: Kecewa Sikap Rektor

11 Maret 2022, 06:30 WIB
Forum Orang Tua Mahasiswa SBM ITB /

MUDANESIA - Forum Orang Tua Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menyatakan psikologis mahasiswa SBM ITB terguncang akibat konflik yang terjadi antara SBM ITB dengan Rektorat ITB.

Konflik berkepanjangan itu terjadi setelah Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003 tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.

Tidak adanya pembelajaran dan meminta mahasiswa belajar mandiri menimbulkan keresahan sekaligus kekecewaan dari orang tua dan mahasiswa.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah DKI Jakarta Hari Jumat 11 Maret 2022

"Jangankan dosen, para mahasiswanya juga sama terguncang, seperti anak saya (terguncang)," kata Perwakilan Forum Orang Tua SBM ITB Ir Ali Nurdin di Kota Bandung, Kamis 10 Maret 2022.

Namun, kata Ali, sebagai alumni ITB dirinya senantiasa menguatkan anaknya untuk tetap optimistis dengan kondisi yang terjadi di perguruan tinggi tempat ia mengenyam ilmu.

"Saya bilang ke anak saya untuk sabar dan yakin masalah akan berlalu, karena saya juga alumni ITB. Karena ITB itu institusi besar sehingga saya yakin tidak mungkin akan menelantarkan mahasiswanya," kata dia.

Baca Juga: Di Masa Lalu, Hanya Golongan Ini yang Dapat Menggunakan Lift, Kok Bisa?

Forum Orang Tua SBM ITB juga gelisah dengan situasi yang terjadi di SBM ITB saat ini.

Kebijakan Rektor ITB yang mencabut otonomi pengelolaan Pendidikan di SBM ITB tanpa melibatkan pihak SBM ITB dan MWA ITB, telah mengakibatkan gangguan terhadap layanan Pendidikan di SBM ITB, yang merugikan anak-anak mereka karena proses kegiatan perkuliahan menjadi terhenti.

"Kami sangat mengkhawatirkan masa depan pendidikan anak kami yang tidak mendapatkan kualitas pendidikan seperti janji-janji dan program yang diberikan saat pendaftaran," kata dia.

Baca Juga: Terpaksa Diungsikan, 7 Rumah di Parongpong Bandung Barat Terbakar Disambar Petir

Menurut dia, sebelumnya, telah dilangsungkan pertemuan antara orang tua mahasiswa SBM ITB dengan MWA ITB pada tanggal 22 Desember 2021 untuk membahas masa depan pendidikan mahasiswa SBM ITB.

Dalam pertemuan tersebut, Majelis Wali Amanat (MWA) ITB menjamin bahwa kualitas dan layanan pendidikan di SBM ITB tidak akan berubah akibat dari pencabutan otonomi pengelolaan pendidikan di SBM ITB.

MWA ITB juga menyatakan telah meminta kepada Rektor ITB untuk segera menyelesaikan kemelut di SBM ITB.

Baca Juga: Diburu Ibu-ibu, Al Ghazali dan Amanda Rawles Syuting di Depan Mesjid Agung Lembang Bandung Barat

Atas anjuran dari MWA ITB pada pertemuan tersebut juga, forum orang tua mahasiswa mengirim surat permohonan audiensi ke Rektor ITB guna mendapatkan penyelesaian atas permasalahan yang sedang terjadi.

Tetapi, permintaan MWA ITB dan permohonan orang tua tidak digubris oleh Rektor ITB.

"Kami kecewa dengan sikap Rektor ITB yang tidak aspiratif terhadap orang tua mahasiswa serta pihak lainnya. Kami menilai kebijakan Rektor ITB mencabut otonomi pengelolaan pendidikan di SBM ITB tidak memenuhi Statuta ITB mengenai prinsip penyelenggaraan pendidikan tinggi yaitu transparansi, partisipatif, akuntabel, nirlaba, efisien dan efektif," kata dia.

Baca Juga: Minyak Goreng Bersubsidi Belum Dikucurkan ke Pasar Tradisional, Pedagang Pasar Panorama Lembang Minta Jatah Se

Oleh karena itu, sesuai dengan Statuta ITB yang menugaskan MWA untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di ITB, Forum Orang Tua menyampaikan tuntutan sebagai berikut, pertama MWA ITB agar segera menyatakan bahwa pengelolaan Pendidikan di SBM ITB dalam status quo.

Di mana sistem pengelolaan Pendidikan dan Anggaran di SBM ITB dikembalikan statusnya seperti dalam keadaan semula sebelum adanya kebijakan Rektor ITB yang mencabut otonomi untuk SBM ITB, sampai dengan adanya kebijakan baru yang melibatkan MWA ITB dan SBM ITB.

Sehingga program Pendidikan di SBM ITB sesuai dengan RKA yang telah disetujui dan berjalan dengan normal tanpa ada kegaduhan.

Baca Juga: Mengapa Susunan Huruf pada Keyboard Dibuat Acak? Ini Penjelasan Sederhananya

Kedua, MWA ITB agar segera meminta Rektor ITB untuk mencabut kebijakan yang membatalkan otonomi bagi SBM ITB, dan memberlakukan kebijakan yang lama sampai dengan adanya kebijakan baru berdasarkan hasil kajian dari Tim Khusus yang dibentuk oleh MWA ITB.

Ketiga, MWA ITB agar segera membentuk Tim Khusus, yang terdiri dari pihak MWA ITB, Senat Akademik dan SBM ITB, jika diperlukan bisa ditambahkan perwakilan dari masyarakat atau orang tua mahasiswa, untuk melakukan evaluasi atas kebijakan pengelolaan pendidikan di SBM ITB dan menyusun regulasi baru yang sesuai dengan kepentingan kemajuan pendidikan di ITB, dengan masa kerja paling lama satu bulan.

Tim Khusus ini dapat dibantu oleh Tim Asistensi sesuai dengan kebutuhan Tim Khusus.***

Editor: Sofia Khansa

Tags

Terkini

Terpopuler