Kamis 21 Maret 2024 Terjadi Fenomena Equinox di Indonesia, Apa itu ? Apa Dampaknya ? Mari Simak Infonya

- 21 Maret 2024, 11:40 WIB
Ilustrasi matahari terbenam.
Ilustrasi matahari terbenam. /Pixabay/Hans Braxmeier/

MUDANESIA - Hari Kamis ini (21/3/2024) Indonesia mengalami fenomena unik yang di sebut dengan Equinox. Fenomena Equinox ini yang menyebabkan matahari bersinar tepat di garis khatulistiwa dan durasi siang serta malam berlangsung hampir sama di seluruh dunia. Pada Kamis, 21 Maret 2024, ini Indonesia mengalami fenomena unik bernama equinox. Seperti yang dikutip dari website resmi BMKG, menjelaskan bahwa Equinox merupakan sebuah fenomena astronomi di mana matahari melintasi garis khatulistiwa secara berkala yaitu dua kali dalam setahun, tepatnya pada tanggal 21 Maret dan 23 September.

Perlu diketahui, bahwa fenomena Equinox tidak selalu memicu memicu suhu udara secara drastis. Terlebih suhu rata-rata maksimum di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36°C.

“Fenomena itu tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox,” tutur Widyaiswara Ahli Utama BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo.

Jadi fenomena equinox ini bukan termasuk jenis fenomena seperti gelombang panas atau HeatWave yang sering terjadi di wilayah Afrika dan Timur Tengah, yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara yang besar dan berlangsung dalam waktu yang lama. Apalagi secara umum, kondisi cuaca di wilayah Indonesia rata rata cenderung lembab atau basah.

Untuk sekedar menambah pengetahuan kita tentang fenomena Equinox ini mari sedikit kita bahas bersama, selama fenomena equinox ini terjadi deklinasi matahari adalah 0°. Deklinasi matahari ini mengilustrasikan garis lintang Bumi saat matahari berada tepat di atas kepala kita pada siang hari. Jadi, intinya equinox ini ialah satu-satunya waktu dalam 1 tahun ketika titik matahari berada tepat di khatulistiwa. Hanya pada saat equinox ini, sumbu 23,5° Bumi tidak miring ke arah atau menjauhi matahari.

Nah, sesudah equinox bulan Maret ini , titik matahari berpindah ke utara seiring kemiringan belahan Bumi utara ke arah matahari. Sekitar tanggal 21 Juni, titik subsolar menyentuh Tropic of Cancer (23,5°LU), titik balik matahari bulan Juni, setelah titik matahari mulai berpindah ke selatan.

Pada saat fenomena equinox ini belahan Bumi baik utara dan selatan mendapatkan jumlah penerangan yang sama. Matahari membagi cahayanya ke bumi secara merata dari utara ke selatan. Karena posisi matahari tepat berada di garis pembelah utara dan selatan bumi yaitu garis Khatulistiwa.

Banyak budaya di zaman dahulu yang menggunakan equinox ini sebagai penanda datangnya musim semi, serta kerap diperingati sebagai waktu kelahiran kembali. Seperti Kalender Babylonia kuno yang memulai penanggalannya pada bulan purnama pertama setelah equinox bulan Maret. Hingga saat ini pun ada kalender budaya dan agama yang masih merayakan tahun baru di musim semi.

Berikut informasi suhu maksimum harian di Indonesia pada 20 – 21 Maret 2024 pukul 07.00 WIB di kutip dari laman resmi BMKG,

Halaman:

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: BMKG LAPAN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x