Serangan Bom Israel Ke Tenda Pengungsi di Rafah Menjadi Perhatian WHO

- 3 Maret 2024, 13:00 WIB
Tempat penampungan pengungsi warga Palestina di kota Rafah, Jalur Gaza selatan (8/12/2023). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.
Tempat penampungan pengungsi warga Palestina di kota Rafah, Jalur Gaza selatan (8/12/2023). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa. /

MUDANESIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Sabtu menyatakan keprihatinannya atas dugaan pemboman Israel terhadap tenda-tenda perlindungan sipil di Rafah di Jalur Gaza selatan, yang menyebabkan korban jiwa.

“Laporan bahwa tenda warga Rafah dibom, menewaskan 11 orang dan melukai 50 lainnya, termasuk anak-anak, sungguh mengejutkan dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,” kata Tedros di platform X.

“Di antara korban adalah petugas kesehatan. Petugas kesehatan dan warga sipil bukan sasaran dan harus selalu dilindungi,” ujarnya sambil mendesak Israel menerapkan gencatan senjata.

Lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel di Gaza berkumpul di Rafah, mencari perlindungan dari pertempuran tersebut.

Baca Juga: Paris Fashion Week 2024 Di Meriahkan Deretan Merek Fashion Dunia

Rencana serangan Israel terhadap kota tersebut telah membuat khawatir komunitas internasional, dan banyak negara menyerukan agar operasi tersebut dihentikan atau dibatalkan.

Menurut kementerian kesehatan di wilayah tersebut, serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 30.320 orang dan melukai 71.533 orang sejak 7 Oktober. Serangan awal yang dilakukan kelompok Palestina Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang.

PBB mengatakan tempat penampungan di Gaza sudah penuh sesak dan makanan serta air hampir habis. Badan tersebut memperingatkan bahwa risiko kelaparan meningkat.***

 

Editor: Tatos Ridwan A. Fauzi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x